Robot vakum dapat diretas untuk mata-matai rumah

Tim peneliti telah menetapkan bahwa robot penghisap debu (vakum) dapat diretas dari jarak jauh dan digunakan sebagai mikrofon. Kelompok penelitian yang dipimpin oleh Nirupan Roy, asisten profesor Ilmu Komputer di Universitas Maryland bekerja sama dengan asisten profesor Jun Han dari Universitas Singapura, mengumpulkan informasi dari sistem navigasi berbasis laser dalam robot vakum. Mereka juga menerapkan pemrosesan sinyal dan teknik deep learning untuk memperjelas ucapan serta mengidentifikasi program TV yang diputar di ruangan tempat di mana robot beroperasi.

Penelitian ini menyoroti potensi perangkat sejenis yang menggunakan teknologi Lidar untuk dimanipulasi sebagai perangkat pemantauan dengan mentransmisikan suara, bahkan ketika perangkat tersebut tidak memiliki mikrofon.

Dilansir dari Gizmochina (4/12), sistem navigasi Lidar dalam robot vakum rumah tangga mengarahkan sinar laser ke sekitar ruangan dan sinyal pantulannya digunakan untuk memetakan ruangan, memungkinkan robot untuk menavigasi ruangan tanpa tabrakan.

Sudah diprediksi bahwa peta tersebut, yang sering disimpan di cloud, berpotensi menimbulkan pelanggaran keamanan dan privasi yang dapat memberikan akses ilegal ke data privasi di tengah risiko peretasan. Informasi  seperti ukuran rumah dan data istimewa lainnya dapat dengan mudah diakses. Tim peneliti berpendapat bahwa Lidar dapat menimbulkan potensi risiko keamanan dalam mengubah robot sebagai alat perekam suara di rumah atau bisnis pengguna.

Para peneliti tersebut tidak terlalu yakin apakah Lidar di robot vakum dapat dimanipulasi untuk beroperasi sebagai mikrofon yang mampu memberikan sinyal suara yang berarti. Mereka berpendapat bahwa penelitiannya dengan penghisap debu itu hanyalah salah satu contoh potensi kerentanan terhadap kegiatan spionase berbasis Lidar.