Razer tak jadi dual Blade 16 dan Blade 18 di AS
Dikarenakan AS memberlakukan tarif import ke berbagai negara, Razer tak jadi jual Blade 16 dan Blade 18 di AS.

Razer resmi menghentikan penjualan laptop Blade 16 dan Blade 18 di Amerika Serikat. Langkah ini dilakukan menyusul kebijakan pemerintahan Trump yang menerapkan tarif impor hingga 104% terhadap barang-barang elektronik dari China dan negara lain, termasuk Taiwan.
Tarif ini mulai berlaku per 30 Maret 2025 dan langsung menekan banyak perusahaan teknologi global. Razer, perusahaan asal Singapura yang memproduksi laptop dan periferal gaming premium, menjadi salah satu perusahaan yang menutup penjualan mereka di AS.
Dilansir dari laman Wccfftech (9/4), halaman konfigurator untuk Blade 16 dan Blade 18 telah dihapus dari situs resmi Razer di wilayah AS. Meski demikian, halaman produk masih aktif di Kanada dan wilayah internasional lainnya.
Hal ini menarik karena hingga 1 April, Blade 16 masih dapat dipesan di AS. Kini, halaman tersebut hanya menampilkan opsi “Beri tahu saya”, tanpa detail spesifikasi atau opsi konfigurasi. Blade 14 masih tersedia karena kemungkinan karena jalur produksi atau strategi harga yang berbeda.
Seri Razer Blade 16 dan Blade 18 adalah model terbaru mereka yang hadir dengan GPU NVIDIA GeForce RTX 50 Series dan prosesor AMD Ryzen AI 9 HX 370, menjadikannya salah satu laptop gaming paling kuat di pasar.
Selain performa tinggi, kedua model juga dikenal dengan desain ramping dan layar berkualitas tinggi, menarik bagi pengguna profesional dan gamer berat. Namun, dengan penerapan tarif 104%, harga laptop seperti ini berpotensi naik dua kali lipat di pasar AS, membuatnya tidak kompetitif dibandingkan wilayah lain.
Namun, Razer bukan satu-satunya perusahaan yang terkena dampak. Apple, misalnya, mengalami penurunan saham sebesar 3% dalam satu hari setelah pengumuman tarif. Banyak konsumen di AS dilaporkan mulai memborong perangkat sebelum harga naik. Kategori produk lain yang turut terdampak termasuk ponsel, laptop, furnitur, pakaian, dan elektronik rumah tangga.
Analis memperkirakan bahwa harga perangkat elektronik, terutama yang diproduksi di Asia, akan naik drastis dalam beberapa minggu ke depan.
Razer belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penarikan produk ini, tetapi keputusan tersebut sangat mungkin dipicu oleh perubahan kebijakan perdagangan AS. Selain dampak harga, proses logistik, pajak impor, dan strategi distribusi juga bisa menjadi alasan perusahaan menarik sementara produknya dari pasar AS.