Radiasi gadget ternyata tidak berbahaya
Sebuah studi mengatakan radiasi ponsel dan gadget kecil kemungkinan bakal membahayakan kesehatan
Radiasi ponsel kerap dikhawatirkan oleh banyak kalangan karena dapat menyebabkan berbagai dampak negatif seperti gangguan tidur, merusak otak hingga kematian. Namun kini sebuah studi menyatakan hal yang berbeda.
Dua studi yang dilakukan oleh National Toxicology Program (NTP) telah menyimpulkan radiasi ponsel kemungkinan besar tidak akan membawa pengguna pada kematian. Meski begitu, pengguna tetap disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan tertentu. Penelitian yang dilakukan disini menggunakan tikus yang terpapar frekuensi radio (RFR), seperti tipe yang dipancarkan dari ponsel dan microwave.
"Kalaupun memang ada risiko, itu kecil," kata ilmuwan senior NTP, John Bucher.
Berdasarkan hasil penelitian, tikus yang terpapar dengan RFR memiliki tingkat kesehatan yang sama ketika mereka tak lagi terpapar RFR. Bahkan beberapa di antara mereka yang terkena radiasi, pada akhirnya mampu bertahan lebih lama.
- POCO Resmi Luncurkan Tablet Pad M1 dan Pad X1, Performa Ekstrem untuk Gaming dan Produktivitas
- Meta Luncurkan Oakley Meta Vanguard, Kacamata Pintar untuk Atlet dengan Fitur AI
- TECNO SPARK 40 Pro Series resmi meluncur, harga terjangkau fitur gak main-main
- nubia After Hours Talk: Inovasi dan Masa Depan Gaming Indonesia
Meski begitu, Bucher merekomendasikan pengguna untuk mengurangi tingkat paparan radiasi dengan tidak menempelkan ponsel ke telinga mereka dalam durasi yang lama. Menurutnya, hal tersebut secara dramatis mampu mengurangi paparan radiasi kepada pengguna.
Selain itu, penelitian ini juga menganjurkan pengguna agar menjauhkan handset ketika tidur. Bucher mengatakan, masih ada hal yang harus dilakukan pengguna agar terlindungi dari paparan radiasi ponsel yang tinggi.
"Saat ini tidak ada bukti yang konsisten radiasi ponsel meningkatkan risiko kanker. Penggunaan teknologi hands-free, seperti headset berkabel dan nirkabel, seiring waktu meningkat mampu dan mengurangi paparan frekuensi radio ke kepala dan otak," papar National Cancer Institute.
Teknologi ponsel sendiri diawasi oleh SEC dan FDA di Amerika Serikat (AS). Lembaga tersebut mengatakan akan meninjau kembali penelitian itu dan menyatakan bahwa batasan keamanan untuk ponsel dapat diterima untuk melindungi masyarakat. Demikian dilansir Phone Arena (12/3).








