sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
Senin, 13 Apr 2020 09:41 WIB

Prancis minta bayaran dari Google terkait copyright berita

Uni Eropa memberlakukan peraturan copyright untuk membantu organisasi berita di kawasan tersebut untuk mendapatkan bayaran dari agregator, seperti Facebook dan Google News

Prancis minta bayaran dari Google terkait copyright berita
Source: Google

Otoritas Prancis dikabarkan menuntut Google untuk memberikan bayaran setiap kali mesin pencarinya memberikan tautan ke situs berita negara tersebut. Namun, Google sampai saat ini menolak untuk memberikan bayaran jika hasil pencariannya menunjukkan artikel baru dari situs berita Prancis. 

Untuk diketahui, sejak tahun lalu, Uni Eropa sudah memberlakukan peraturan copyright yang diharapkan dapat membantu organisasi berita di kawasan tersebut untuk mendapatkan bayaran dari agregator lain, seperti Facebook dan Google News. Prancis menjadi negara pertama yang terang-terangan menjadikan peraturan ini sebagai hukum nasional. 

Imbas dari penolakan yang dilakukan Google, raksasa teknologi ini sejak September lalu sudah menghilangkan snippet (potongan konten  yang biasanya muncul dalam hasil pencarian) ketika hasil pencarian dari situs berita Prancis muncul. Tidak hanya itu, Google juga menghapus thumbnail berita yang bersangkutan dari hasil pencarian. 

“Kami tidak menerima bayaran dari siapapun untuk memasukkannya ke dalam hasil pencarian. Kami menjual iklan, bukan hasil pencarian, dan setiap iklan di Google ditandai dengan jelas. Itulah mengapa kami tidak membayar penerbit ketika orang mengklik link mereka di hasil pencarian.” tulis Google dalam blog resminya. 

Hal ini pun memicu kemarahan dari penerbit berita asal Prancis. Mereka beranggapan bahwa hukum ini berlaku untuk memberi mereka uang, bukan membuat artikel mereka kurang mencolok dalam hasil pencarian Google. Otoritas Kompetisi di Prancis mengatakan bahwa strategi ini kemungkinan merupakan penyalahgunaan kekuatan pasar Google. 

Dilansir dari ArsTechnica (13/4), pemerintah Prancis meminta Google untuk melakukan negosiasi ulang dengan penerbit berita negara tersebut dalam tiga bulan ke depan. Selama masa negosiasi itu, Google harus mengembalikan snippet dalam hasil pencariannya. Tidak hanya itu, Google juga diharuskan membayar setiap kali perusahaan ini memberikan tautan berita kepada penerbit asal Prancis. Regulator juga memerintahkan Google untuk tidak mengubah index, klasifikasi atau konten yang dilindungi -seperti artikel berita Prancis- dalam hasil pencariannya. 

Otoritas Prancis tampaknya menghindari hasil akhir seperti yang dialami Spanyol pada 2014 silam. Kala itu, Spanyol juga melakukan hal yang sama. Namun, Google merespon dengan menutup Google News versi Spanyol. Karena hal itu, trafik situs berita Spanyol terjun bebas dan penerbit yang lebih kecil mengalami dampak yang lebih besar. 

Share
×
tekid
back to top