Pokemon Go berhasil raup keuntungan hingga Rp35 triliun
Menurut lembaga surveyor Sensor Tower, Pokemon Go masih memiliki peluang untuk berkembang dan meraup lebih banyak keuntungan.
Saat ini, gim Pokemon Go mungkin bukan gim mobile paling populer. Namun, jika diingat, pada pertengahan 2016 silam, gim ini pernah menjadi gim yang paling banyak dimainkan, bahkan sempat menimbulkan cukup banyak insiden.
Meski jumlah pemainnya semakin menurun, namun tak menghentikan Niantic Labs sebagai pengembang gim yang terus menghasilkan keuntungan. Bahkan, dalam sebuah survei yang dilakukan Sensor Tower, saat ini keuntungan dari Pokemon Go mencapai USD2,45 miliar atau sekira Rp35,8 triliun.
Jika diingat, gim ini baru berumur kurang dari tiga tahun. Namun, pendapatan ini bisa dibilang sangat tinggi. Mereka juga mengatakan bahwa gim ini jauh meninggalkan gim Pokemon mobile lain, seperti Pokemon Shuffle, Pokémon Duel, Pokemon Quest, Pokemon: Magikarp Jump, dan Pokémon TCG Online.
Ubergizmo (8/3/2019) melaporkan, jika dijumlahkan, total pendapatan semua waralaba Pokemon mobile hanya menjadi USD2,5 miliar atau Rp3,51 triliun. Jadi, total pendapatan gim Pokemon mobile selain Pokemon GO hanya USD50 juta atau Rp716 miliar saja.
Meski pendapatan ini bisa terbilang besar, namun dikatakan bahwa gim yang berbasis AR ini masih banyak ruang untuk berkembang. Jadi, besar kemungkinan bagi mereka untuk terus meraup keuntungan.
Tapi, tak dapat dipungkiri juga bahwa akan ada waktu di masa depan penggemar gim ini akan menurun drastis. Namun, seperti disebut di atas, kalau Niantic Labs bisa membuat inovasi baru, mereka dapat terus meraup pundi-pundi keuntungan.
