sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
Sabtu, 03 Nov 2018 17:05 WIB

Pesan pribadi dari 81 ribu akun Facebook diretas

Hacker (peretas) telah mencuri pesan di lebih dari 81 ribu akun Facebook pribadi. Temuan ini diungkap oleh penyelidikan yang dilakukan BBC.

Pesan pribadi dari 81 ribu akun Facebook diretas
(Foto: Tidbits)

Hacker (peretas) telah mencuri pesan di lebih dari 81 ribu akun Facebook pribadi. Temuan ini diungkap oleh penyelidikan yang dilakukan BBC. Berdasarkan laporan itu, peretas mem-posting iklan yang salah satunya muncul di web forum berbahasa Inggris. Iklan itu menawarkan untuk menjual akses ke akun pengguna, dengan harga masing-masing 10 Sen.

BBC mulanya menemukan iklan itu pada September. "Kami menjual informasi pribadi pengguna Facebook. Basis data kami mencakup 120 juta akun," demikian keterangan iklan itu.

Perusahaan keamanan siber, Digital Shadows, turut menyelidiki iklan itu dan menemukan bahwa lebih dari 81 ribu akun dimasukkan secara online sebagai sampel. Sampel itu bahkan berisikan pesan pribadi pengguna.

Digital Shadows juga menegaskan informasi pribadi seperti nomor telepon dan alamat email dari 176.000 akun lain turut dipublikasikan. Disisi lain BBC menyebut ada kemungkinan bahwa klaim 120 juta akun yang ditawarkan pengiklan merupakan hal yang dibesar-besarkan.

Mayoritas pengguna yang terpengaruh dilaporkan berbasis di Ukraina dan Rusia. Pengguna lainnya yang terpengaruh dicantaranya dari Amerika Serikat (AS), Inggris dan Brasil. Salah satu situs yang digunakan peretas untuk mem-posting data, dipastikan telah didirikan di St Petersburg.

Layanan BBC Rusia telah menghubungi lima pengguna setempat yang terdampak peretasan. Mereka mengkonfirmasi bahwa pesan itu milik mereka. Pesan tersebut termasuk foto liburan hingga obrolan intim dengan kekasih.

Sementara itu Facebook mengatakan pesan-pesan itu bukan diperoleh melalui peretasan keamanan perusahaan, melainkan ekstensi browser yang cerdik. "Berdasarkan penyelidikan kami sejauh ini, kami percaya informasi diperoleh melalui ekstensi browser berbahaya yang dipasang dari Facebook," ujar eksekutif Facebook Guy Rosen dalam pernyataan kepada Business Insider.

"Kami telah menghubungi pembuat browser untuk memastikan bahwa ekstensi berbahaya yang diketahui, tidak lagi tersedia untuk diunduh di toko mereka dan untuk membagikan informasi yang bisa membantu mengidentifikasi ekstensi tambahan yang mungkin terkait. Kami juga telah bekerja dengan penegak hukum untuk menghapus situs web yang menampilkan informasi dari akun Facebook... Karena kami terus melakukan penyelidikan, kami akan mengambil tindakan untuk mengamankan akun pengguna lain sebagaimana mestinya,” katanya.

Share
×
tekid
back to top