Peraturan baru AS buat saham Intel melonjak dalam sehari
Dalam sebuah kabar terbaru, saham Intel dikabarkan melonjak 7% setelah aturan mengenai pengembangan dan produksi chip AI dilakukan di AS.

Saham Intel Corporation dikabarkan melonjak 7% dalam satu hari. Peningkatan lonjakan harga saham tersebut dikaitkan dengan pernyataan Wakil Presiden JD Vance terkait aturan baru dari pemerintahan presiden Donald Trump.
Aturan baru yang dimaksud adalah memastikan chip AI harus dirancang dan diproduksi di Amerika. Saat ini, sebagian besar prosesor AI dunia dibuat di Taiwan oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan dirancang oleh NVIDIA Corporation.
Pernyataan Vance mendorong investor untuk membeli saham Intel karena perusahaan ini merupakan satu-satunya produsen chip AS yang mampu membuat prosesor kelas atas untuk AI. Hal ini membawa angin segar bagi mereka karena saham Intel telah merosot lebih dari 50% dalam setahun terakhir.
Dilansir dari laman Wccftech (12/2), Vance menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidato utamanya di Paris AI Summit. Dia menekankan bahwa AI tidak akan menggantikan pekerjaan manusia, melainkan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan produktivitas di Amerika Serikat.
Vance juga menegaskan bahwa AS adalah pemimpin dalam AI dan berencana mempertahankan posisi tersebut. Menurutnya, AS memiliki semua komponen penting dalam ekosistem AI, termasuk desain semikonduktor canggih, algoritma mutakhir, serta aplikasi berbasis AI.
Intel sebelumnya telah menerima subsidi miliaran dolar melalui Undang-Undang CHIPS dan Sains yang disahkan di era Biden. Namun, bisnis manufaktur kontrak Intel belum mencapai produksi massal, sehingga pesanan chip AI Amerika baru bisa dipenuhi dalam beberapa tahun ke depan.