Pengiriman smartphone anjlok imbas chipset langka
Dikarenakan kelangkaan chipset masih terjadi, Canalys mengatakan ada penurunan pengiriman smartphone di seluruh dunia.
Kekurangan chipset telah mempengaruhi banyak industri selama satu tahun terakhir ini. Mulai dari industri PC, smartphone, hingga kendaraan dilaporkan telah terimbas yang membuat produksi mereka terhambat.
Dalam sebuah laporan terbaru dari Canalys, salah satu lini bisnis yang terimbas cukup besar adalah di sisi smartphone. Mereka mengatakan, jumlah pengiriman smartphone menurun cukup besar. Mereka mengatakan, pengiriman smartphone dikabarkan turun hingga enam persen year-on-year di kuartal ketiga 2021 ini. Dan lagi-lagi, yang menyebabkan hal tersebut adalah kekurangan chipset.
Menurut perkiraan awal, Samsung saat ini masih mengirimkan perangkat terbanyak pada Q3 2021. Mereka saat ini memiliki total 23 persen pangsa pasar smartphone di seluruh dunia pada kuartal ini, seperti dilansir Engadget (17/10).
Di posisi kedua ada Apple. Mereka disebut berhasil meningkatkan pangsa pasar sebesar tiga persen, hingga saat ini mereka memiliki pangsa pasar sebesar 15 persen. Sedangkan trio pabrikan Tiongkok, Xiaomi, vivo dan OPPO memiliki pangsa pasar toal 34 persen.
Xiaomi ada di posisi ketiga dengan pangsa pasar 14 persen. Sedangkan OPPO dan Vivo keduanya memiliki pangsa pasar yang sama, yakni masing-masing 10 persen.
“Kelangkaaan chipset telah benar-benar tiba. Industri smartphone berusaha untuk memaksimalkan produksi perangkat sebaik mungkin,” kata Analis Utama Canalys, Ben Stanton. Tapi masalahnya, kelangkaan pasokan chipset diperkirakan masih akan berlanjut hingga 2022 mendatang.
