Pengamat: Huawei akan jual bisnis smartphone Honor

Grup bisnis konsumen Huawei sedang menghadapi tantangan besar yang dapat menghancurkan bisnis ponsel. Ini disebabkan oleh larangan Pemerintah Amerika Serikat. Perusahaan tersebut sudah kekurangan pasokan chipset yang akan digunakan pada model mendatang. Alhasil, mereka dikabarkan tengah mencari rencana lain. Analis TF International Securities, Ming-Chi Kuo telah merilis laporan penelitian yang memprediksi dan mengamati potensi dampak tindakan pencegahan Huawei terhadap larangan AS.

Dalam laporannya, Kuo menunjukkan bahwa salah satu skenario yang paling memungkinkan adalah Huawei menjual bisnis ponsel Honor. Dilansir dari Gizmochina (8/10), Kuo yakin jika Huawei menjual bisnis ponsel Honor, ini akan menjadi situasi seimbang untuk merek Honor, pemasok, dan industri elektronik Tiongkok.

Pengamat tersebut menjelaskan bahwa jika Honor tidak bergantung pada Huawei, pengadaan suku cadang tidak akan dibatasi oleh larangan AS terhadap Huawei. Dengan demikian, akan membantu bisnis dan pemasok ponsel Honor tumbuh.

Di bawah naungan Huawei, saat ini Honor hanya diposisikan pada model menengah ke bawah. Jika tidak bergantung pada Huawei, mereka dapat mengembangkan model kelas atas. Kuo juga yakin bahwa keunggulan Honor saat ini terletak pada nilai mereknya (value). Jika perusahaan itu dapat mempertahankan nilai yang ada setelah tidak bergantung dari Huawei, maka akan membantu perusahaan melanjutkan keunggulan mereknya dan meningkatkan pangsa pasar.

Pasca larangan AS terhadap Huawei, pasar berharap bahwa Oppo, Vivo dan Xiaomi akan meningkat. Namun, jika bisnis ponsel Honor mandiri dari Huawei, harga jual rata-rata ponsel Honor mirip dengan Xiaomi sehingga peningkatan pangsa pasar Xiaomi jelas akan lebih rendah dari ekspektasi pasar. Pangsa pasar Oppo dan Vivo juga bisa lebih rendah dari ekspektasi pasar jika bisnis ponsel Honor dapat mempertahankan loyalitas melalui pemasaran yang tepat setelah menjadi independen dari Huawei.