sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
Senin, 01 Okt 2018 01:11 WIB

Pendiri WhatsApp bongkar rahasia perlakuan Facebook ke WhatsApp

Ternyata, selama ini Facebook telah menjual data para pengguna WhatsApp. Hal ini tentunya ditentang oleh pendiri WhatsApp, Brian Acton.

Pendiri WhatsApp bongkar rahasia perlakuan Facebook ke WhatsApp
Facebook (Pexels)

Tak dapat dipungkiri bila keperkasaan WhatsApp dapat melonjak drastis setelah dibeli oleh Facebook pada 2014 lalu dengan harga USD22 miliar (Rp327 triliun). Sayangnya, pendiri WhatsApp, Brian Acton harus menelan pil pahit dan harus ikut dalam ‘rencana gelap’ Facebook terhadap penggunanya.

Dalam sebuah percakapan dengan Forbes, Daily Mail (1/10) menyebut Biran mengakui dirinya telah menjual data para pengguna WhatsApp yang dilakukan oleh Facebook. Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa dia mundur pada 2017 silam.

“Saya menjual privasi pengguna saya (WhatsApp) untuk keuntungan yang sangat besar. Saya membuat pilihan dan kompromi. Saya akan mengingat hal itu sepanjang kehidupan saya setiap hari,” kata Acton.

Dalam wawancara yang dilakukan beberapa hari setelah pendiri Instagram Kevin Systrom dan Mike Krieger mengumumkan hengkang dari Instagram tersebut, juga mengungkap beberapa fakta lain. Ternyata, Acton sangat menentang keputusan CEO Facebook, Mark Zuckerberg untuk menampilkan iklan tertarget ke pengguna WhatApp. Diketahui, Acton sangat menentang hal ini dan dari awal memang menolak iklan, gim, atau gimmick dalam aplikasinya.

Sebagai gantinya, Acton mengusulkan untuk memonetisasi WhatsApp melalui model pengguna terukur, yang membebankan pengguna setelah sejumlah besar pesan gratis habis terpakai. Mungkin, hal ini merupakan rencana yang brilian untuk mencari uang.

Sayangnya, apa yang diajukan oleh Acton ditolak habis-habisan. Sheryl Sandberg menyebut apa yang diajukan oleh Acton merupakan sebuah model bisnis yang ‘tidak akan berskala' kedepannya.

Bahkan, Zuck pun tampak tak lagi senang dengan Acton."Ini mungkin yang terakhir kalinya Anda akan berbicara dengan saya," tutur Acton menirukan Zuck kala itu.

Meski begitu, dia harus tetap berada di bawah Facebook hingga 2018 untuk mendapatkan set saham terakhirnya. Sayang, dia pun memutuskan hengkang setelah tak tahan dengan petinggi-petinggi di Facebook.

“Facebook mungkin 'bukan orang jahat', mereka hanya ’pebisnis yang sangat baik',” kata Acton. "Tapi, rasanya seperti, yah, Anda ingin melakukan hal-hal yang tidak ingin saya lakukan. Lebih baik jika aku keluar dari jalan tersebut. Lalu saya melakukannya,” ujarnya.

Keputusan ini diikuti oleh co-founder WhatsApp, Jan Koum. Dia meninggalkan perusahaan tersebut beberapa bulan setelah Acton mundur. Untungnya, karena dapat bertahan sampai kesepakatan selesai, Koum mendapatkan seluruh saham yang dijanjikan.

Share
×
tekid
back to top