sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
Senin, 06 Mar 2023 09:04 WIB

Selain Huawei, pembatasan ekspor AS dapat merugikan Nvidia dan Qualcomm juga

Pasar Tiongkok menghadirkan peluang yang signifikan bagi industri semikonduktor AS, dan kehilangan akses ke pasar ini dapat merugikan keuntungan perusahaan AS.

Selain Huawei, pembatasan ekspor AS dapat merugikan Nvidia dan Qualcomm juga

Perang dagang yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah mempengaruhi banyak perusahaan, terutama di bidang teknologi. Salah satu perusahaan yang berada di target pemerintah AS adalah Huawei, raksasa telekomunikasi asal Tiongkok. Perusahaan ini ditempatkan di daftar entitas Departemen Perdagangan AS pada 2019, yang membatasi aksesnya ke pasokan Amerika.

Langkah itu dipandang sebagai tindakan keamanan nasional oleh pemerintah AS, yang menuduh Huawei menggunakan perangkat dan peralatan jaringannya untuk memata-matai perusahaan AS. Sebagai hasil dari penempatan daftar entitas, Huawei harus mencari alternatif untuk pemasok AS, seperti mengembangkan sistem operasi dan ekosistemnya sendiri. Namun, Huawei masih sangat bergantung pada pembuat chip asal AS untuk ponsel pintarnya, dan laporan terbaru menunjukkan bahwa perusahaan itu mungkin menghadapi pembatasan lebih lanjut atas aksesnya ke pasokan ini.

Salah satu perusahaan yang dapat terpengaruh oleh pembatasan baru tersebut adalah Nvidia, pembuat chip AS yang sedang mempertimbangkan untuk menjual teknologi mereka ke Huawei. Dilansir dari Gizmochina (6/3), rencana pemerintahan Biden untuk memperketat pembatasan pada Huawei dapat menghalangi rencana Nvidia untuk berbisnis dengan perusahaan tersebut. Laporan ini mengatakan bahwa usulan amandemen lisensi Departemen Perdagangan AS tahun 2023 kemungkinan besar akan berdampak ekonomi yang tinggi pada Nvidia.

Perusahaan lain yang mungkin terpengaruh adalah Qualcomm, yang saat ini memasok versi 4G dari chipset kelas atasnya ke Huawei. Laporan yang sama menunjukkan bahwa Qualcomm akan menderita “dampak ekonomi sedang” dari perubahan kebijakan yang tidak diketahui. Laporan tersebut menambahkan bahwa Huawei akan lebih menderita karena perusahaan tersebut “sangat bergantung pada chip modem Qualcomm untuk mendukung penawaran ponselnya.”

Huawei telah dibatasi menggunakan chipset terbaru Qualcomm, yang dirancang untuk bekerja dengan sinyal 5G. Sebaliknya, perusahaan itu telah menggunakan versi berbeda dari chipset Qualcomm Snapdragon yang hanya dapat memberikan konektivitas 4G. Jika pemerintah AS melanjutkan rencananya untuk lebih membatasi akses Huawei ke pasokan AS, chipset terbatas ini pun bisa terancam.

Dampak pembatasan itu bisa jadi signifikan bagi Nvidia dan Qualcomm. Pasar Tiongkok menghadirkan peluang yang signifikan bagi industri semikonduktor AS, dan kehilangan akses ke pasar ini dapat merugikan keuntungan perusahaan-perusahaan tersebut. Namun, tidak jelas apa detail spesifik dari perubahan kebijakan yang diusulkan, dan pemerintah AS telah mengontrak banyak laporan tentang subjek yang menampilkan kesimpulan berbeda.

Share
×
tekid
back to top