sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
Kamis, 08 Okt 2020 17:20 WIB

Pandemi mengubah segalanya, termasuk cara orang pakai internet

Masa pandemi di Indonesia sudah berlangsung selama kurang lebih enam bulan. Pada akhirnya, kondisi ini mengubah cara orang menggunakan internet.

Pandemi mengubah segalanya, termasuk cara orang pakai internet

Jargon “di rumah saja” mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Bagaimana tidak, selama awal masa PSBB yang mulai berlaku Maret lalu hingga saat ini, banyak aktivitas pekerjaan yang tidak lagi dilakukan di kantor. Tidak hanya itu, setiap orang diimbau untuk tetap berada di rumah guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Lantas, bekerja pun dilakukan dari rumah dan tentunya, sepenuhnya mengandalkan internet. 

Internet sudah menjadi aspek yang tidak terpisahkan dari pekerjaan saat ini. Hampir semua kebutuhan pekerjaan mengandalkan internet. Browsing, berkirim data hingga rapat di masa pandemi ini sepenuhnya mengandalkan internet. Pentingnya internet itu pun juga diamini oleh Wahyudi C Purnama, GM Enterprise, Prime Segment and Digital Network Telkomsel. 

Dalam paparannya, Wahyudi menyebut kalau ada peningkatan trafik internet. Menariknya peningkatan ini terjadi secara berkelanjutan. Artinya, setiap bulan jumlah kenaikannya terus meningkat. Usai April, kenaikan ini mulai melandai dan kembali melonjak pada Agustus 2020 dengan jumlah kenaikan sebesar 8,3%. 

Total, selama masa enam bulan pandemi ini berlangsung, Telkomsel sudah mengalami kenaikan trafik internet sebanyak 22,4%. Ini baru Telkomsel, belum terhitung beberapa operator telekomunikasi lainnya di Indonesia. Yang tidak kalah menarik adalah tren trafik internet di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Denpasar dan Surabaya mengalami penurunan. Ini merupakan perwakilan kota besar di mana dua sektor industri mengalami dampak paling berat karena adanya Covid-19, yakni bisnis dan pariwisata. 

Akses internet itu kemudian berpindah ke rumah-rumah. Tidak tanggung-tanggung, penurunan 6,4% di kawasan perkantoran dan pariwisata, kini digantikan dengan peningkatan trafik sebesar 17% dari kawasan perumahan. Pemakaian tertinggi tercatat di pukul 08.-00-11.00, dengan peningkatan sebesar 41%.

“Aktivitas pelanggan untuk melakukan akses internet itu naik sangat signifikan di jam-jam produktif. Dari sini bisa kita simpulkan bahwa pelanggan itu mengakses internet untuk keperluan yang produktif,” kata Wahyudi. 

Lantas apa saja yang diakses pengguna selama masa pandemi? 

Peningkatan trafik internet tentunya akan berdampak pada peningkatan akses beberapa layanan. Setidaknya ada beberapa layanan yang mengalami peningkatan secara signifikan, di antaranya adalah aktivitas browsing, situs e-commerce, gim online, komunikasi online hingga layanan video. 

Peningkatan akses layanan internet selama pandemi

Wahyudi menyebut kalau aktivitas browsing mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Selama masa pandemi, aktivitas ini meningkat sebanyak 141%. Ini membuktikan bahwa pengguna banyak meluangkan waktu untuk melakukan browsing di internet. 

Terbesar kedua adalah situs e-commerce. Sektor ini mengalami peningkatan sebesar 120%. Ini disebabkan karena mobilitas yang terbatas membuat orang memilih e-commerce untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sektor gim juga mengalami peningkatan sebesar 83%. 

Tidak hanya itu, komunikasi online dan layanan video pun mengalami peningkatan. Masing-masing meningkat sebanyak 65% dan 30% selama masa pandemi. Orang cenderung berusaha menikmati hiburan di rumah melalui komunikasi dan layanan video. 

Tidak berhenti sampai di situ, beberapa aplikasi mulai mendapatkan porsi lebih, terutama dalam hal kebutuhan pekerjaan. Beberapa aplikasi itu antara lain Zoom, CloudX yang merupakan platform yang diluncurkan Telkomsel, Skype, Microsoft Teams dan juga Google Meet. 

Sementara di sektor pendidikan, Google Classroom menjadi pilihan utama ketika melakukan PJJ. Platform ini dipilih oleh 59% pengguna. Ilmupedia juga menjadi pilihan pengguna. Ini merupakan gabungan beberapa aplikasi belajar online, seperti Quipper, Cakap, Bahaso, Zenius dan beberapa layanan lainnya. Ilmupedia dipilih oleh 20% pengguna. 

Ruang Guru juga termasuk dalam salah satu aplikasi yang menjadi pilihan belajar secara online. Platform ini setidaknya menjadi pilihan dari 11% pengguna. Dan terakhir adalah portal belajar online Kemendikbud yang diakses oleh 6% pengguna. 

Data-data ini jelas menunjukkan kalau tren internet sedang berubah. Sebelumnya aplikasi konferensi video mungkin belum menjadi pilihan utama dalam pekerjaan, demikian juga dengan aplikasi pembelajaran online. Namun pandemi memaksa pengguna untuk memanfaatkan layanan-layanan ini agar memastikan produktivitas tetap terjaga walaupun tetap berada di rumah. 
 

Share
×
tekid
back to top