OpenAI segera luncurkan GPT-5 akhir tahun 2025
Tunjukkan kepercayaan diri, OpenAI akan segera luncurkan GPT-5 akhir tahun 2025, masuk ke ranah perushaan AI besar lain.

OpenAI kembali menegaskan komitmen mereka untuk membuat teknologi yang lebih canggih dan akurat. Kali ini, mereka mengumumkan kehadiran teknologi AI baru, yakni GPT -5 yang akan segera mereka hadirkan di akhir tahun ini.
Teknologi GPT-5 dikabarkan akan jauh melampaui teknologi mereka saat ini. Kabar ini cukup mengejutkan, karena sebelumnya mereka baru mengambil sikap lebih tegas dalam hubungannya dengan Microsoft, serta seakan menantang perusahaan lain seperti merambah wilayah yang selama ini dikuasai oleh pemain besar AI lainnya seperti Palantir.
Bagi kalian yang belum tahu, OpenAI memiliki struktur organisasi yang unik, di mana sayap nirlaba perusahaan memegang kendali operasional atas divisi profit-nya. Startup yang berfokus pada AI ini juga memiliki struktur investasi kreatif dengan Microsoft, di mana raksasa teknologi tersebut telah memberikan pendanaan sebesar USD13 miliar dengan imbalan 49 persen saham dari keuntungan masa depan OpenAI, meskipun dibatasi secara kumulatif. Microsoft juga mendapatkan 20 persen dari pendapatan OpenAI dan mempertahankan hak untuk menggunakan kekayaan intelektualnya hingga 2030.
Namun, sebagai bukti kepercayaan diri yang semakin meningkat, OpenAI kini menekan Microsoft untuk menegosiasi ulang ketentuan perjanjian bersama mereka, seperti dilansir dari laman Wccftech (19/6). Secara spesifik, OpenAI menginginkan Microsoft menerima saham sebesar 33 persen di divisi profit-nya dan melepaskan klaimnya atas pendapatan, keuntungan masa depan, dan kekayaan intelektual perusahaan AI tersebut. Restrukturisasi ini, jika terlaksana, akan membuka jalan bagi OpenAI untuk go public dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri AI.
Dalam perkembangan terkait lainnya, OpenAI dilaporkan tengah menawarkan diskon untuk langganan enterprise dari rangkaian produk AI bundling-nya, secara efektif menyaingi Microsoft. Secara spesifik, OpenAI kini memberikan diskon ChatGPT Enterprise sebesar 10 hingga 20 persen bagi pelanggan yang membeli produk tambahan. Langkah strategis ini menunjukkan bagaimana OpenAI semakin percaya diri dalam memasarkan produk-produknya secara langsung kepada pelanggan korporat, yang selama ini merupakan pasar utama Microsoft.
Situasi ini terjadi saat xAI, pesaing utama OpenAI, dilaporkan membakar USD1 miliar uang tunai per bulan dan karenanya berusaha mengumpulkan dana baru sebesar USD9,3 miliar, menurut Bloomberg. xAI hanya memperkirakan pendapatan sebesar USD500 juta tahun ini, jauh di bawah perkiraan OpenAI yang mencapai USD12,7 miliar untuk periode yang sama. Perbedaan signifikan ini menggambarkan betapa mahalnya kompetisi di industri AI dan kesulitan yang dihadapi oleh pemain baru untuk mengejar ketertinggalan dari perusahaan yang sudah mapan seperti OpenAI.
Sementara itu, Kantor Kepala Digital dan Kecerdasan Buatan AS (CDAO) baru-baru ini memberikan kontrak senilai USD200 juta selama 1 tahun kepada OpenAI untuk solusi AI prototipe. Seperti dicatat oleh analis William Blair, Louie DiPalma, ini menandai kontrak signifikan pertama OpenAI dari Departemen Pertahanan, sektor yang selama ini didominasi oleh Palantir. Juga, berdasarkan nilai per tahun, ini menjadi salah satu kontrak DoD terbesar yang pernah ada. Untuk konteks, kontrak terbesar Palantir - program Maven Smart System - memiliki pendapatan berulang tahunan (ARR) sekitar USD210 juta.
Kontrak dengan DoD ini melibatkan pengembangan "kemampuan prototipe AI frontier" untuk mengatasi tantangan keamanan nasional yang kritis di bidang peperangan dan enterprise. Ini menandai langkah besar OpenAI ke sektor pertahanan dan menunjukkan bagaimana perusahaan ini mulai bersaing langsung dengan Palantir di wilayah tradisionalnya. Sebagai perbandingan, pada Mei 2024, Palantir USG memperoleh kontrak modifikasi senilai USD795 juta dari Angkatan Darat AS untuk lisensi perangkat lunak Maven Smart System, yang menunjukkan betapa besar pasar pemerintah dalam teknologi AI.
Terakhir, penting untuk dicatat bahwa CEO OpenAI, Sam Altman, baru saja menjadi tuan rumah podcast pertama perusahaan. Dalam perbincangan yang menarik, Altman mengumumkan bahwa GPT-5 akan hadir musim panas ini. Ketika ditanya tentang jadwal rilis model GPT-5, Altman mengatakan, "mungkin sekitar musim panas ini" tetapi "saya tidak tahu persis kapan." Model baru ini diperkirakan akan memiliki kemajuan signifikan dibandingkan pendahulunya, dengan kemampuan memori yang lebih panjang, kemampuan untuk memahami gambar, kode, audio, dan video, serta kapasitas untuk mengkoordinasikan tugas di berbagai alat.
GPT-5 diperkirakan tidak hanya sekadar peningkatan dari versi sebelumnya, tetapi merupakan model pertama yang dibangun khusus untuk era model bahasa dengan parameter triliunan, inferensi yang sangat murah, dan perangkat keras khusus AI. Menurut Altman, "GPT-5 bertujuan untuk membuktikannya, menjanjikan multimodalitas terpadu, jendela konteks yang lebih panjang, dan penalaran yang mendekati ambang AGI/'kecerdasan super' Altman untuk penemuan ilmiah otonom. Jika orang-orang tahu apa yang bisa kita lakukan dengan lebih banyak komputasi, mereka akan menginginkan jauh, jauh lebih banyak".
Dengan semua perkembangan ini, OpenAI semakin memperkuat posisinya di pasar AI global. Dari renegosiasi dengan Microsoft, persaingan dengan Palantir di sektor pemerintah, hingga persiapan peluncuran GPT-5, perusahaan ini menunjukkan ambisi untuk mendominasi berbagai aspek industri kecerdasan buatan. Hal ini menandai tahap baru dalam revolusi AI, di mana kompetisi semakin ketat dan perusahaan-perusahaan terkemuka terus mendorong batas teknologi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.