sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
Rabu, 18 Mar 2020 15:40 WIB

Musim kerja dan belajar dari rumah, paket data gratis disalahgunakan

Paket gratis selama belajar dari rumah yang menjadi angin segar bagi pelajar ternyata malah disalahgunakan.

Musim kerja dan belajar dari rumah, paket data gratis disalahgunakan
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Penyebaran corona di Indonesia pada akhirnya membuat pemerintah terpaksa mengalihkan kegiatan kantor dan sekolah di rumah. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut. Meski tidak harus datang ke kantor atau sekolah, setiap orang diimbau untuk tetap melakukan aktivitasnya.

Dalam konteks pelajar, ada beberapa platform belajar online yang dapat digunakan. Beberapa di antaranya adalah Ruang Guru, Quipper, Zenius, Cakap hingga Bahaso. Beberapa di antaranya bahkan menawarkan materi gratis yang bisa diakses tanpa biaya. 

Berbagai pihak pun memutuskan untuk mendukung kebijakan ini, tidak terkecuali operator telekomunikasi. XL misalnya. Mulai 18 Maret, operator biru ini memberikan gratis 2GB setiap hari untuk mengakses aplikasi atau layanan data yang bisa membantu belajar dari rumah. Beberapa aplikasi yang didukung XL adalah Udemy, Ruang Guru dan Zenius. 

Demikian pula dengan Telkomsel. Telkomsel bahkan sampai memberikan kuota 30GB untuk mengakses platform Ruangguru, di samping pilihan paket lain untuk akses ke berbagai aplikasi eLearning. Dan yang menarik adalah kuota itu tidak dikenakan biaya sepeser pun.

Tetapi perlu diketahui, ada yang menarik dari kuota 30GB yang ditawarkan Telkomsel. Temuan Tek.id menunjukkan ada sebuah gerakan yang berusaha mengubah kuota gratis 30GB untuk akses aplikasi eLearning menjadi kuota data reguler. Artinya, kuota gratis yang seharusnya hanya dapat digunakan untuk platform eLearning, dapat dimodifikasi menjadi kuota harian untuk mengakses aplikasi lainnya. 

Ibarat memancing di air keruh, tutorial ini tidak lain menunjukkan bagaimana memanfaatkan kuota gratis itu untuk keperluan lain. Bahkan tutorialnya diberikan dengan sangat jelas dari satu langkah ke langkah berikutnya. Yang jelas hal ini menyalahi fungsi awal bagaimana kuota itu diberikan. 

Untuk diketahui, kuota gratis 30GB untuk aplikasi ruang guru dan beberapa eLearning lainnya sudah bisa digunakan mulai hari ini. Sontak, platform eLearning ini menjadi aplikasi yang diburu para guru dan murid. Bahkan Ruang Guru berhasil menjadi aplikasi nomor 1 di App Store dan Play Store. Tidak hanya itu, aplikasi ini menjadi aplikasi trending belakangan ini. Hal ini terjadi lantaran lonjakan pengguna yang menginstall dan menjalankan aplikasi tersebut. 

Pengubahan kuota 30GB untuk aplikasi eLearning menjadi kuota data reguler tentunya menyalahi aturan penggunaannya. Yang lebih parah, ada banyak pengguna aplikasi eLearnig -yang tidak lain adalah pelajar- yang terancam karena aksi ini. Dalam skenario terburuk, Telkomsel bisa saja mencabut paket ini sewaktu-waktu, dan ratusan ribu pelajar akan kehilangan akses ke berbagai aplikasi eLearning. 

"Upaya mengubah kuota 30GB untuk aplikasi eLearning menjadi kuota data reguler mengancam kebebasan anak-anak belajar melalui aplikasi eLearning secara gratis. Sebab, bukan tidak mungkin sewaktu-waktu Telkomsel mencabut program ini," kata Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi di Jakarta.

"Saya juga sarankan agar Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk tegur pengelola situs yang mengajari cara mengubah kuota itu. Kita ini sedang berusaha melawan penyebaran Covid-19, ada yang niat baik kok dikerjain gitu."

Pada intinya, mengambil keuntungan di tengah maraknya Corona bukanlah sesuatu yang patut dimaklumi. Di saat banyak pihak bekerja sama memberikan solusi, jangan sampai Sahabat Tek melakukan hal tersebut. Pasalnya ada banyak orang di luar sana yang masih sangat membutuhkan kuota tersebut serta akses gratis ke aplikasi eLearning. 

Lebih lanjut Heru menambahkan agar operator tidak mengkhususkan kuota tambahan untuk Ruangguru saja melainkan aplikasi lain yang juga mendukung belajar semisal Skype, Zoom dan lainnya.

"Selain itu memang operator harusnya jangan kuota tambahan diarahkan ke Ruangguru saja karena kan konsep belajar di rumah tidak identik dengan Ruangguru yang berbayar tapi biasa dipakai skype-an, Zoom atau lainnya. Jadi tambahan kuota ya dijadikan reguler saja," ujarnya.

Share
×
tekid
back to top