Mobil bertenaga surya ini dijual Rp3,9 miliar

Startup kendaraan listrik Lightyear memulai debutnya dengan mobil bertenaga surya pertama pada pekan ini. Mobil listrik ini memiliki bentuk sedan ramping yang disebut Lightyear 0. Perusahaan itu pertama kali mengenalkan purwarupa Lightyear 0 pada tahun 2019, dan pada produksi akhirnya, tidak banyak yang berubah.

Mobil ini pada dasarnya adalah kendaraan hibrida tidak konvensional yang dilengkapi dengan baterai mobil listrik konvensional 60 kilowatt-jam dan panel surya di atap, kap, dan palkanya (hatch). Panel surya pada Lightyear 0 akan mengisi daya secara otomatis setiap kali mobil terkena sinar matahari, baik itu sedang diparkir atau berjalan.

Lightyear 0 tidak selalu mengandalkan panel suryanya. Untuk berkendara jarak jauh, kendaraan listrik ini harus memanfaatkan cadangan baterainya. Panel surya mobil dapat memberikan jangkauan 70 km per hari dalam cuaca yang cerah, sedangkan jangkauan baterainya adalah 624 km.

Namun untuk pengemudi dengan perjalanan yang sangat singkat atau mereka yang jarang membutuhkan kendaraan, Lightyear 0 dapat memungkinkan mereka untuk tidak lagi menghabiskan uang untuk membeli bensin atau melakukan isi ulang baterai di stasiun pengisian daya berbayar.

Perusahaan mengklaim bahwa mereka yang melakukan perjalanan harian sejauh 35 km dapat mengendarai Lightyear 0 selama dua bulan berturut-turut di musim panas Belanda tanpa perlu mengisi daya. Pengemudi di iklim yang lebih cerah dapat berkendara lebih lama. Dilansir dari Engadget (13/6), sinar matahari dapat memberikan Lightyear 0 jarak antara 5.955 hingga 10.944 km per tahun.

Lightyear 0 dijual dengan harga 250.000 euro (Rp3,9 miliar) dan perusahaan tersebut hanya berencana membuat 946 unit. Namun kendaraan yang lebih terjangkau sedang dalam perjalanan. Lightyear baru-baru ini juga meluncurkan purwarupa mobil bertenaga surya senilai USD33.000 (Rp485 juta), yang dijadwalkan akan dimulai produksi pada tahun 2025.