Microsoft tak lagi jadi penyedia cloud OpenAI
Dalam sebuah pengumuman terbaru, Microsoft tak lagi jadi pemain tunggal untuk menyediakan cloud untuk OpenAI.

OpenAI selama ini hanya menggunakan Microsoft untuk menjadi penyedia eksklusif infrastruktur pusat data mereka. Di server ini, OpenAI melakukan pelatihan dan juga menjalankan seluruh mode AI milik perusahaan.
Namun, dalam sebuah pemberitaan terbaru, OpenAI mengumumkan pusat data baru mereka, yakni SoftBank, Oracle, dan beberapa pihak lainnya. Berita ini muncul setelah pengumuman kehadiran Stargate.
Pihak Microsoft sendiri mengatakan telah menandatangani perjanjian baru dengan OpenAI, yang berisi Microsoft akan tetap menjadi pilihan pertama mereka, namun jika Microsoft tidak dapat menjalankan apa yang diminta OpenAI, mereka bisa beralih ke pesaingnya.
“OpenAI baru-baru ini membuat komitmen Azure baru yang besar yang akan terus mendukung semua produk OpenAI serta pelatihan,” kata Microsoft dalam sebuah posting blog. “Untuk lebih mendukung OpenAI, Microsoft telah menyetujui kemampuan OpenAI untuk membangun kapasitas tambahan, terutama untuk penelitian dan pelatihan model.”
OpenAI menyalahkan kurangnya performa komputasi yang tersedia sebagai penyebab keterlambatan produknya, dan kapasitas komputasi dilaporkan telah menjadi sumber ketegangan antara perusahaan AI tersebut dan Microsoft, mitra dekatnya sekaligus investor utamanya.
Pada bulan Juni 2024, Microsoft, di bawah tekanan pemegang saham, mengizinkan OpenAI untuk menandatangani kesepakatan dengan Oracle untuk kapasitas tambahan.
Dalam unggahan tersebut, Microsoft menegaskan kembali bahwa “elemen kunci” dari kemitraan jangka panjangnya dengan OpenAI akan tetap berlaku hingga tahun 2030, termasuk aksesnya ke IP OpenAI, pengaturan pembagian pendapatan, dan eksklusivitas pada API OpenAI.
Tentu saja, hal itu tetap berasumsi bahwa OpenAI belum bisa meluncurkan kecerdasan umum buatan (AGI) berdasarkan definisi yang disepakati kedua perusahaan sebelum saat itu. Ketika OpenAI mengembangkan sistem AI yang dapat menghasilkan laba setidaknya USD100 miliar, Microsoft akan kehilangan akses ke teknologi perusahaan tersebut, menurut kesepakatan yang dilaporkan antara kedua perusahaan.
OpenAI saat ini dirumorkan sedang mempertimbangkan untuk membatalkan perjanjian tersebut dalam upaya yang mungkin untuk mengamankan lebih banyak pendanaan Microsoft.
“API OpenAI eksklusif untuk Azure, berjalan di Azure dan juga tersedia melalui Layanan Azure OpenAI,” demikian isi postingan blog tersebut. “Perjanjian ini berarti pelanggan memperoleh manfaat dari akses ke model-model terkemuka di platform Microsoft dan langsung dari OpenAI.”