Meta janji transparansi algoritma AI Instagram & Facebook
Dengan inisiatif transparansi ini dan kolaborasi berkelanjutan dengan badan pengatur, Meta berupaya mencapai keseimbangan antara inovasi teknologi dan pemberdayaan pengguna dalam lanskap AI.
Source: Unsplash/Dima Solomin
Platform media sosial telah lama mengandalkan algoritme AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi cara kerja algoritme ini seringkali menjadi misteri.
Dalam upaya untuk meningkatkan transparansi, Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, baru-baru ini meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pengguna tentang bagaimana AI memengaruhi konsumsi konten mereka.
Meta memperkenalkan 22 kartu instruksional yang menjelaskan mekanisme kontrol konten berbasis AI yang digunakan di Facebook dan Instagram. Kartu ini secara eksplisit merinci bagaimana algoritme AI memengaruhi halaman "Temukan" dan rekomendasi untuk mengikuti pengguna tertentu.
Dalam beberapa minggu mendatang, Meta berencana memperluas penjelasan untuk menjawab pertanyaan seperti "Mengapa saya melihat artikel ini", mendorong basis pengguna yang lebih terinformasi yang dapat memahami alasan di balik konten yang ditampilkan.
Dilansir dari Gizmochina (30/6), Nick Clegg, presiden urusan internasional Meta, mengakui potensi transformatif dan risiko terkait dari teknologi canggih seperti AI generatif. Dengan mengembangkan pola pikir terbuka dan berkomitmen pada transparansi, Meta bertujuan untuk mengatasi masalah ini secara efektif.
Khususnya, CEO Meta Mark Zuckerberg telah secara terbuka menyatakan dukungan untuk rencana regulasi teknologi AI Uni Eropa. Dengan inisiatif transparansi ini dan kolaborasi berkelanjutan dengan badan pengatur, Meta berupaya mencapai keseimbangan antara inovasi teknologi dan pemberdayaan pengguna dalam lanskap AI.
