Meta bawa fitur AI ke WhatsApp tanpa korbankan privasi
Meta baru saja memperkenalkan "Private Processing", sebuah teknologi baru yang dibuat untuk membawa fitur AI ke WhatsApp tanpa korbankan privasi.
Di tengah perhelatan konferensi AI pertama Meta, perusahaan tersebut diam-diam mengumumkan sebuah inovasi besar terbaru mereka. Kali ini, mereka memperkenalkan fitur Private Processing untuk WhatsApp dalam acara tersebut.
Teknologi ini memungkinkan pengguna memanfaatkan kemampuan AI, seperti meringkas pesan yang belum dibaca atau menyempurnakan tulisan, tanpa harus mengorbankan privasi dan enkripsi end-to-end yang menjadi ciri khas aplikasi perpesanan tersebut. Soalnya, untuk memproses AI, biasanya aplikasi butuh mengirim data ke jaringan cloud, yang membutuhkan pengamanan saat proses tersebut.
Dilansir dari laman Engadget (30/4), fitur ini bersifat opsional dan bekerja di atas Trusted Execution Environment (TEE), memungkinkan pemrosesan data berlangsung di lingkungan cloud yang aman dan tidak dapat diakses oleh Meta, WhatsApp, atau pihak ketiga mana pun. Dengan kata lain, hanya pengguna dan lawan bicara mereka yang dapat mengakses isi percakapan, sekalipun fitur AI digunakan.
Pendekatan ini disebut-sebut mirip dengan Private Cloud Compute milik Apple, yang memungkinkan pemrosesan AI tanpa mengirimkan data pengguna ke server terbuka. Untuk menjawab kekhawatiran komunitas keamanan digital, Meta menyatakan bahwa teknologi ini akan terbuka untuk audit dan dimasukkan dalam program bug bounty.
Meskipun belum jelas kapan fitur ini akan diluncurkan secara publik, Meta menyebut ini sebagai “first look” terhadap teknologi AI yang menjaga privasi. Perusahaan juga membuka kemungkinan bahwa infrastruktur serupa akan diterapkan pada produk lain di luar WhatsApp.









