Layanan cloud di Indonesia diprediksi tumbuh signifikan dalam 1 tahun ke depan

Satu dari tiga perusahaan di Asia Tenggara diprediksi akan menghasilkan lebih dari 15% pendapatannya dari produk dan layanan digital pada 2023, menurut laporan IDC baru-baru ini berjudul “IDC ASEAN Unveils its Top ICT Predictions for 2022 and Beyond at IDC FutureScape 2022".

Hal ini tidak jauh disebabkan oleh pandemi yang membuat perusahaan beralih ke public cloud. Pemerintah di wilayah Asia Tenggara juga mulai membuka peluang para pelaku industri untuk mengadopsi penggunaan public cloud. 

Pasar Layanan Public Cloud di seluruh Asia Tenggara diperkirakan oleh IDC, akan tumbuh dan mencapai USD11 miliar pada tahun 2025. Ini akan mencatatkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) lima tahun sebesar 21,5%.

Di Indonesia sendiri, IDC melaporkan lebih dari 60% organisasi telah memprioritaskan program-program yang terkait dengan ketahanan infrastruktur digital. Hal yang sama juga terjadi di Malaysia dan Singapura. Lebih lanjut 81% organisasi di Tanah Air diprediksi akan meningkatkan layanan cloud-nya dalam 12 bulan mendatang.

“Lebih banyak perusahaan yang akan mencari cara untuk merancang strategi cloud mereka, sekaligus cara untuk menggunakan layanan cloud secara lebih efektif, seiring dengan perkembangan layanan cloud pada berbagai sektor industri di kawasan Asia Tenggara," kata Prapussorn Pechkaew, Research Manager, IDC Thailand dikutip dari siaran pers  yang diterima redaksi Tek.id (27/8). 

Pechkaew menambahkan, "Kemampuan untuk memantau biaya penggunaan cloud dan penggunaan metode pengukuran yang tepat untuk mengontrol pengeluaran berlebih, menjadi salah satu perhatian utama di tingkat global."