Larangan iPhone di Tiongkok bagai pisau bermata dua bagi Huawei dan Apple
Pemerintah pusat Tiongkok telah melarang penggunaan iPhone dan ponsel buatan luar negeri lainnya di dalam kantor mereka. Ini bisa menjadi pisau bermata dua bagi Apple dan Huawei.
Lembaga-lembaga pemerintah pusat Tiongkok telah melarang penggunaan iPhone dan ponsel buatan luar negeri lainnya di dalam kantor mereka. Hal ini terjadi setelah Huawei meluncurkan Mate 60 Pro, dilengkapi dengan chip 5G Kirin yang diproduksi di dalam negeri. Meskipun langkah ini tampaknya meningkatkan pangsa pasar domestik Huawei, terutama menjelang peluncuran iPhone 15, hal ini membawa implikasi kompleks bagi kedua raksasa teknologi tersebut.
Keputusan Tiongkok ini secara signifikan mengguncang saham Apple dan menyebabkannya langsung anjlok. Dilansir dari Gizmochina (15/9), dampak dari keputusan itu sangat besar bagi Apple, mengingat Tiongkok menyumbang sekitar 20% dari pendapatan tahunannya. Waktunya juga bertepatan dengan dugaan kerentanan keamanan pada produk Apple, yang memperkuat kekhawatiran atas privasi dan keamanan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menyatakan bahwa larangan tersebut dipengaruhi oleh “banyak laporan media tentang insiden keamanan terkait ponsel Apple,” sebuah pernyataan yang secara ambigu menyoroti kembali masalah privasi Apple.
Namun, ini bukanlah sebuah kemenangan bagi Huawei. Meskipun ponsel flagship baru perusahaan ini mungkin memiliki lonjakan penjualan yang didorong oleh nasionalisme, hal ini juga meningkatkan pengawasan terhadap Huawei. Karena AS sebelumnya melarang Huawei membeli chip canggih, konsumen Tiongkok mungkin mempertanyakan apakah Huawei dapat bertahan dari pengawasan asing jika Apple—sebuah merek yang sangat terintegrasi dengan struktur perekonomian Tiongkok—dapat dengan mudah dilarang.
Menariknya, larangan tersebut juga secara tidak langsung dapat berdampak pada tenaga kerja Tiongkok sendiri. Apple adalah salah satu perusahaan terbesar di negara ini karena operasi produksinya yang ekstensif di sana. Penurunan penjualan iPhone dapat menyebabkan penurunan produksi, yang berpotensi mempengaruhi lapangan kerja dan upah.
Pada saat yang sama, hal ini meningkatkan tekanan terhadap Huawei untuk mengisi kekosongan ekonomi dan teknologi yang ditinggalkan oleh Apple, sebuah tantangan yang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Intinya, meskipun larangan ini berdampak langsung pada posisi pasar Apple, dampak jangka panjangnya akan menjadi rumit bagi kedua perusahaan. Huawei mungkin mendapatkan kemajuan, tetapi hal ini juga meningkatkan ekspektasi dan pengawasan. Di sisi lain, tantangan Apple saat ini bukan hanya sekadar mendapatkan kembali keunggulannya, tetapi juga menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan dan privasi.