Langkanya chipset sebabkan harga perangkat elektronik naik
Kekurangan ini sekarang telah menyebar lebih jauh untuk mempengaruhi pasar hilir seperti segmen elektronik konsumen.
Kelangkaan semikonduktor yang terjadi secara global telah berdampak di berbagai industri seperti mobil. Kekurangan ini sekarang telah menyebar lebih jauh untuk memengaruhi pasar hilir seperti segmen elektronik konsumen termasuk PC, ponsel, dan bahkan peralatan rumah tangga, sehingga menyebabkan kenaikan harga di setiap sektor.
Pasar ini sudah mengalami penyesuaian harga sejak awal tahun, menurut laporan dari ChinaDaily. Berita dari Business Herald menambahkan bahwa rata-rata harga pengiriman laptop di Tiongkok naik 6,1% pada kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Liu Jun, presiden Lenovo Tiongkok menyatakan dalam briefing keuangan bahwa “industri PC diperkirakan akan mengalami kenaikan harga sepanjang tahun”.
Dilansir dari Gizmochina (7/6), peneliti IDC Jitesh Ubrani lebih lanjut menambahkan “pasar terus berjuang dengan kemunduran termasuk kekurangan komponen dan masalah logistik, yang masing-masing telah berkontribusi pada peningkatan harga jual rata-rata”. Khususnya, model tertentu seperti jajaran Huawei MateBook mengalami kenaikan harga antara 300 hingga 600 yuan (sekirat Rp600 ribu hingga Rp1,3 juta) dari beberapa bulan sebelumnya. Pabrikan PC seperti Acer, ASUS, dan Lenovo harus menaikkan harga laptop lantaran kekurangan chip.
Statistik mengungkapkan lebih dari 30 perusahaan di industri semikonduktor telah menyesuaikan harganya sejak kuartal kedua, dengan kenaikan harga di kisaran 10% hingga 30%. “Kekurangan yang sedang berlangsung di kancah semikonduktor hanya semakin memperpanjang kemampuan vendor untuk mengisi ulang inventaris dan memenuhi pesanan kepada pelanggan”, kata wakil presiden program IDC, Ryan Reith. Meskipun kekurangan, pendapatan semikonduktor global tumbuh menjadi USD464 miliar.
