sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
Minggu, 16 Des 2018 09:32 WIB

Kota ini akan kenakan pajak saat mengirim pesan lewat smartphone

Pajak ini akan dibebankan bulanan kepada para pengguna. Pajak antara satu operator dengan operator lain akan berbeda.

Kota ini akan kenakan pajak saat mengirim pesan lewat smartphone
Ilustrasi menulis pesan teks (Pexels)

Pemilik smartphone di California segera akan membayar ekstra saat mengirimkan pesan teks. Hal ini karena Komisi Utilitas Publik Negara (Public Utilities Commission/PUC) akan membebankan pajak pada setiap pesan teks yang dikirim oleh pengguna.

Menurut pengajuan undang-undang publik baru-baru ini, PUC berencana untuk membebankan pajak ke pengguna dalam periode bulanan. Tentu saja, hal ini akan membebani para pengguna dan para operator telekomunikasi tidak senang dengan sistem itu.

Sebenarnya, pesan teks telah masuk dalam program tujuan publik (Public Purpose Programs/PPP) dimana pengguna tidak dibebankan pajak karena ini merupakan layanan tujuan publik. Namun, karena ada beberapa alasan, pemerintah California membatalkan hal tersebut.

Engadget (16/12) menjelaskan, salah satu faktor yang mendukung hal ini adalah karena semakin berkurangnya penggunaan jaringan biasa untuk menelepon, maka pendapatan California berkurang. Anggaran untuk mensubsidi pesan pun meningkat hampir 50 persen.

Pemerintah California juga menjelaskan, pajak antara satu operator dan operator lain akan memiliki perbedaan. Namun, masih belum jelas bagaimana skema peraturan perpajakan ini akan terlaksana.

Meski begitu, mereka akan tetap membebaskan beberapa aplikasi pesan teks seperti WhatsApp dan iMessage. Hal ini karena kedua aplikasi ini menyumbang banyak dan telah menjadi bagian dari lalu lintas pesan Lion.

Asosiasi nirkabel Amerika alias CTIA pun memberikan komentar mengenai rencana tersebut. Mereka menyebut bahwa rencana ini kurang masuk akal. “Tidak logis, anti persaingan, dan berbahaya bagi konsumen," tegas perwakilan CTIA. 

Para penyedia jasa layanan pun kurang menyukai kabar ini. Sebab menurut mereka, ini akan menyakiti pasar yang ada saat ini.

Share
×
tekid
back to top