sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
Rabu, 19 Feb 2020 15:21 WIB

Konsumen digital Indonesia tumbuh 53%

Studi terbaru yang digagas Facebook dan Bain & Company mengungkap perilaku belanja online konsumen digital di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Konsumen digital Indonesia tumbuh 53%
(Foto: Patardo/Tek.id)

Sebuah studi berjudul Riding the Digital Wave: Southeast Asia's Discovery Generation yang digagas Facebook dan Bain & Company menunjukkan pertumbuhan konsumen digital di kawasan Asia Tenggara. Studi ini melihat bagaimana perilaku dan preferensi kelas menengah dalam membentuk tren belanja secara online.
 
Untuk diketahui, studi ini merupakan lanjutan dari studi di tahun 2018 tentang Emerging Middle Class. Dalam studi kali ini, Facebook dan Bain & Company melakukan survei kepada 12.965 responden yang tersebar di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Tidak hanya itu, ada lebih dari 30 CEO dan pemodal di Asia Tenggara yang diwawancarai terkait kebutuhan studi ini.

"Studi ini menunjukkan bagaimana dunia digital memiliki peran penting dalam pertumbuhan bisnis dan ecommerce di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Facebook hadir untuk mendukung bisnis kecil dan kemitraan untuk meningkatkan kemampuan digital dan mendorong dampak ekonomi di Indonesia." ujar Hilda Kitti, Kepala Pemasaran untuk Facebook Indonesia.

Studi ini menunjukkan konsumen digital di Indonesia sudah bertumbuh dari 64 juta menjadi 102 juta. Jumlah ini meningkat sebanyak 34% dari total populasi konsumen digital di Tanah Air tahun 2017 yang mencapai 53% dari total populasi tahun 2018. Kenaikan ini diprediksi akan menumbuhkan belanja online menjadi USD48,3 miliar di tahun 2025. 

Sementara di kawasan Asia Tenggara, data Bain & Company menunjukkan adanya pertumbuhan populasi konsumen digital menjadi 250 juta di tahun 2018. Jumlah itu meningkat 2,8 kali lipat dibandingkan tahun 2015 yang hanya berjumlah 90 juta. 

Tak hanya soal angka pertumbuhan konsumen digital, studi ini juga menunjukkan bahwa fase discovery atau pencarian merupakan salah satu aspek penting dalam melakukan aktivitas belanja online. 64% persen responden di Indonesia mengatakan bahwa mereka tidak tahu persis apa yang mereka ingin beli saat berbelanja online. Sementara itu, 57% menyatakan bahwa mereka mengetahui tentang produk dan merek baru melalui platform media sosial. 

"Banyak shoppers yang terbuka untuk mencoba brand baru. Di Indonesia sendiri, 66% responden mengatakan bahwa mereka terbuka untuk memilih merek lain atau akan membeli merek lain saat berbelanja online," ujar Hilda.

Data dari studi ini juga menunjukkan bahwa RMS (Relative Market Share) pemimpin pasar di negara-negara Asia Tenggara dibanding pemain keduanya kurang dari dua kali lipatnya. Di Indonesia sendiri, pemimpin pasar memiliki market share 1,5 kali lebih besar dari pesaingnya di posisi kedua. 

Hal ini diperkuat juga dengan data yang menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia berbelanja di 3,8 platform sebelum membuat keputusan pembelian. Dengan kata lain, konsumen digital di Indonesia menunjukkan kurangnya loyalitas terhadap situs belanja online. Kendati begitu, hal ini juga menunjukkan potensi besar bagi merek di Indonesia untuk menumbuhkan pasarnya di Tanah Air. 

Share
×
tekid
back to top