Kelangkaan semikonduktor sebabkan kenaikan harga
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor. Ia disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.
Harga semikonduktor diperkirakan akan melambung lantaran kekurangan kapasitas produksi dibandingkan dengan permintaannya. Hal ini telah menyebabkan perusahaan tertentu untuk menginformasikan pelanggan mereka tentang kenaikan harga.
Pabrikan chip kontrak terbesar di dunia, TSMC, baru-baru ini membatalkan kebijakan pemotongan harga untuk beberapa pelanggan utamanya, dikarenakan oleh permintaan yang lebih tinggi. Dilansir dari Gizmochina (5/1), ini juga tercermin dalam tindakan perusahaan pembuat chipset lainnya seperti GlobalFoundries, yang dilaporkan mengoperasikan semua pabriknya dengan kapasitas hampir 100%.
Raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung Electronics, rupanya juga berada pada posisi serupa saat ini. Pabrikan chip lain di Taiwan, termasuk UMC dan VIS, juga telah menaikkan harga produksi chip, dan dalam kasus DB HiTek dari Korea Selatan, harga telah naik hingga 20% meskipun pabriknya berjalan pada kapasitas 100%. Dengan demikian, kekurangan pasokan di pasar diperkirakan akan menyebabkan kenaikan harga sistem memori dan semikonduktor.
Sementara itu, harga DRAM juga diperkirakan bakal naik sekitar 5% pada kuartal pertama 2021. Harga chipset ini berada di sekitar USD3,46 (Rp48.000) pada desember 2020, menandai kenaikan 30% dari November 2020. Kenaikan harga ini juga dirasakan oleh perusahaan asal Tiongkok seperti Goodix, dan pembuat komponen LCD seperti Novatek.
Sebagai catatan, Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor. Ia disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai isolator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu, namun pada temperatur dan arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja semikonduktor berfungsi sebagai konduktor.
