Kelangkaan chip bisa buat harga smartphone Xiaomi naik
Ada kemungkinan besar kenaikan biaya produksi akan menyebabkan harga lebih tinggi dari beberapa ponsel mendatang.
Dampak ekonomi dari kekurangan chip global yang telah berlangsung selama beberapa bulan sejak tahun 2020, dapat segera dirasakan langsung oleh pengguna ponsel. Hal ini dikarenakan pabrikan ponsel terus bergulat dengan tantangan kenaikan biaya produksi. Kekurangan chip terutama memengaruhi industri otomotif pada tahap awal, sehingga menyebabkan penutupan beberapa pabrik produksi di AS dan tempat lain.
Beberapa bulan yang lalu, sejumlah pemerintah mengambil langkah untuk merangsang produksi, tetapi jelas bahwa langkah ini belum memberikan hasil yang diinginkan karena pabrikan chip terus bergulat dengan meningkatnya permintaan. Sekarang tampaknya para pembuat ponsel secara bertahap merasakan dampak dari kekurangan tersebut karena biaya produksi yang terus meningkat.
Dilansir dari Gizmochina (26/3), presiden Xiaomi Wang Xiang mengatakan bahwa perusahaannya telah bergulat dengan kenaikan biaya produksi karena kekurangan semikonduktor yang dibutuhkan untuk ponsel. Ada kemungkinan besar kenaikan biaya produksi akan menyebabkan harga lebih tinggi dari beberapa ponsel mendatang. Xiang juga menekankan berusaha menawarkan harga yang kompetitif karena mencari cara untuk mengoptimalkan proses produksi.
Beberapa pabrikan chip sendiri telah mengumumkan rencana untuk perluasan kapasitas. Namun dampaknya pada pasokan chip global mungkin baru terlihat setelah dua tahun karena proses rumit dan kompleks dalam proses produksinya. Tetapi secara umum, pabrikan chip telah berjuang untuk memenuhi kekurangan pasokan dari berbagai pelanggan di seluruh spektrum. Beberapa pengamat industri telah memperkirakan kekurangan global saat ini dapat berlanjut hingga akhir tahun, dengan dampak inflasi yang menyertai konsumen.
