Kamera Leica ini terjual seharga Rp40 miliar

Salah satu kamera Leica pertama telah mendapatkan predikat sebagai kamera paling mahal di dunia setelah ditawar seharga EUR2,4 juta (sekitar Rp40 miliar) dalam sebuah lelang di Austria. Dilansir dari Digital Trends (12/3), penjualan tersebut terjadi di rumah pelelangan WesLicht di Vienna, dengan kamera Leica 0-Series produksi tahun 1923 yang menarik sejumlah tawaran untuk mencapai angka pemecah rekor hanya dalam waktu 45 detik. 

Tawaran dilayangkan dari peserta yang hadir di ruang pelelangan, dan via telepon dari penawar di seluruh dunia. Pemilik baru kamera tersebut adalah kolektor asal Asia.

Kamera film Leica 0-Series adalah salah satu dari 25 kamera yang pernah diproduksi sebagai prototipe untuk model komersial pertama perusahaan kamera asal Jerman tersebut. Meski diproduksi sebanyak 25 unit, namun yang selamat dari Perang Dunia II dan peperangan lainnya hanya sebanyak 12 unit. Tapi beberapa dikatakan masih dalam kondisi sangat baik.

Catatan pelelangan untuk kamera tersebut digambarkan sebagai “salah satu kelangkaan besar dalam sejarah kamera”. Kamera Leica pertama yang ada di pasar adalah Leica I pada tahun 1925, yang dikenal dengan mulainya perjalanan besar perusahaan yang menjadikannya salah satu brand kamera yang paling bergengsi di dunia. Bentuknya yang solid dan andal menjadikannya model pilihan untuk para jurnalis foto legendaris seperti Henri Cartier-Bresson, Robert Capa, dan Alfred Eisenstaedt. 

Kini Leica Camera AG menawarkan jajaran model digital tetapi dengan banderol harganya yang tinggi seperti kamera Leica M10 produksi tahun 2017 yang dibanderol Rp89 juta. Karena eksklusivitasnya, Leica dipandang sebagai salah satu merek paling bergengsi di antara para penggemar fotografi.

Dalam pelelangan tersebut, beberapa kamera Leica lain juga mendapat tawaran besar dari penggemar kamera. Contohnya adalah Leica MP-89, terjual seharga EUR456.000 (sekitar Rp7,7 miliar), sedangkan Leica MP-2 produksi 1950 atau kamera Leica M pertama dengan electric motor drive ditawar dengan EUR432.000 euro (sekitar Rp7,3 miliar).