sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
Rabu, 05 Des 2018 16:45 WIB

Isu di Twitter sepanjang 2018, dari belanja sampai copras-capres

Sepanjang 2018, Twitter mengklaim, telah menghapus 70 juta akun yang diduga merupakan akun dengan aktivitas yang berbahaya.

Isu di Twitter sepanjang 2018, dari belanja sampai copras-capres
Source: Patardo/Tek.id

Twitter hari ini membeberkan sejumlah tagar yang paling popular sepanjang tahun 2018. Beberapa di antaranya adalah destinasi wisata, olahraga, hiburan dan politik.

Menurut Dwi Ardiansyah, Country Industry Head Twittter for Indonesia dan Malaysia, jumlah pengguna harian Twitter di Indonesia sudah rata-rata pengguna harian secara global. Tak hanya itu, konsumsi video di platform ini juga meningkat sebanyak 120%. Sayangnya, Dwi tidak menyebutkan dengan pasti berapa jumlah pengguna harian Twitter di Indonesia.

Ada tiga area penting yang menarik di Indonesia menurut Dwi, yakni sektor ecommerce, fintech dan travelling.

“Di area ecommerce, peningkatannya sekitar 20 persen, di mana orang membicarakan belanja online,” kata Dwi Ardiansyah.

Sementara, dominasi fintech di tahun ini membuat peningkatan percakapan di Twitter sebanyak 160 persen, dan sisanya pertumbuhan sebesar 28 persen pada percakapan seputar travelling.

Sejumlah tagar yang ramai dibicarakan sepanjang tahun 2018, yakni #BTS, #EXO, #AsianGames2018, #WorldCup, ##2019TetapJokowi, #2019PrabowoSandi, #JumatBerkah, #RecehkanTwitter, #PersijaDay, dan #SambutRamadhan.

Selain beberkan tagar paling populer sepanjang tahun 2018, Twitter juga menyertakan daftar akun Twitter yang paling banyak dibicarakan, di antara 10 akun dalam daftar tersebut, terselip tiga nama calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pemuli 2019, yakni @jokowi, @prabowo dan @sandiuno.

Tak ketinggalan, Twitter juga menjabarkan sejumlah langkah yang diambil untuk membuat platform ini makin sehat, salah satunya terjadi di bulan Juli. Kala itu, dalam waktu dua bulan pihak Twitter mengklaim telah menghapus 70 juta akun yang diduga merupakan akun dengan aktivitas yang berbahaya. Jumlah itu dikabarkan dua kali lebih banyak dibandingkan aksi serupa yang dilakukan Twitter di tahun 2017.

Share
×
tekid
back to top