×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Irlandia tunjuk menteri pengawas AI yang tak paham AI, kok bisa?

Oleh: JESLIEN ISKANDAR - Kamis, 06 Februari 2025 16:02

Irlandia dilaporkan mengangkat menteri pengawasan AI yang tidak memiliki pengetahuan dasar tentang AI.

Irlandia tunjuk menteri pengawas AI yang tak paham AI
Artificial Intelligence

AI telah menjadi topik hangat selama beberapa tahun terakhir. Teknologi kecerdasan buatan ini terbukti berhasil membantu manusia dalam meringankan pekerjaan. Tak heran bahwa AI pantas menjadi supernova dalam dunia teknologi.

Kecerdasan buatan yang hadir di tengah masyarakat saat ini sangat beragam. ChatGPT menjadi salah satu AI yang paling banyak diunduh dan digunakan masyarakat, yang membuat kecerdasan buatan asal  Amerika itu sudah tidak asing lagi bagi setiap individu.

Pengawasan AI tentu perlu dilakukan dengan tujuan efisiensi penggunaannya. Pengetahuan teknologi menjadi landasan utama yang dibutuhkan untuk bisa mengontrol perkembangan AI. Namun, baru-baru ini Irlandia mengangkat seorang menteri pengawas AI yang tidak memiliki pengalaman tentang AI.

Dilansir dari laman Digitaltrends (6/2), Niamh Smyth, menteri Pengawasan AI mengaku bahwa dia belum pernah mengunduh dan menggunakan ChatGPT serta chatbot lainnya. Namun, Smyth merasa bahwa ia telah mengetahui persoalan AI sebanyak yang rekan kerjanya tahu.

Smyth kerap menambahkan bahwa ia sempat khawatir akan teknologi AI yang bisa menggantikan peran manusia dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Meskipun di sisi lain, menteri pengawasan tersebut juga melihat adanya peluang besar untuk mendukung bisnis dan memberikan pendidikan melalui kecerdasan buatan tersebut.

Kasus yang dialami oleh Irlandia memiliki kemiripan dengan mantan menteri keamanan siber di Jepang tahun 2018. Ketika Yoshitaka Sakurada mengaku bahwa ia tidak pernah menggunakan komputer. Akhirnya, pada sesi parlemen berlangsung, Sakurada menuai banyak kritik atas ketidaktahuannya atas dasar-dasar ilmu teknologi.

Sakurada melepas jabatannya sebagai menteri keamanan siber Jepang setelah setengah tahun berjalan. Meskipun alasan kemundurannya itu tidak berkaitan dengan pengakuan beliau yang tidak pernah menggunakan komputer.

×
back to top