×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Intel akan luncurkan produk baru dengan margin minimal 50 persen

Oleh: Nur Chandra Laksana - Jumat, 06 Juni 2025 14:04

Dalam sebuah laporan terbaru, untuk menanggulangi kesulitan internal, Intel akan luncurkan produk baru dengan margin minimal 50 persen.

Intel luncurkan produk baru dengan margin minimal 50 peresen

Intel kini benar-benar menetapkan strategi ketat terkait gross margin (margin kotor) demi memperbaiki kinerja keuangan perusahaan setelah menghadapi tantangan besar beberapa tahun terakhir. Perusahaan tersebut pun dikabarkan tengah mencari cara untuk keluar dari masalah tersebut.

Di bawah kepemimpinan baru CEO Lip Bu-Tan dan kepemimpinan produk Michelle Johnston Holthaus, Intel tidak lagi akan mengembangkan atau meluncurkan produk yang tidak mampu menghasilkan setidaknya 50% gross margin, berdasarkan ekspektasi industri. Artinya, proyek-proyek yang tidak memenuhi target ini tidak akan mendapatkan alokasi sumber daya teknikal dan akan dihentikan sejak awal.

Kebijakan ini langsung berdampak pada roadmap produk Intel. Michelle Johnston Holthaus menegaskan bahwa setiap proyek baru harus membuktikan potensi gross margin minimal 50% agar bisa berlanjut ke tahap pengembangan. Meski tidak semua lini bisnis Intel diharapkan mencapai angka tersebut, target ini menjadi standar internal yang dikejar secara agresif. Konsekuensinya, banyak proyek dan rencana produk yang kini dibatalkan demi memastikan hanya produk yang paling menguntungkan yang akan dilanjutkan.

Intel juga menegaskan pentingnya strategi dual-sourcing untuk fabrikasi chip. Produk-produk generasi berikutnya, seperti Panther Lake (2025) dan Nova Lake (2026), akan menggunakan kombinasi proses in-house (IFS/Intel Foundry) dan teknologi dari TSMC, seperti lapor Wccftech (6/6).

Nova Lake, misalnya, direncanakan menggunakan proses 18A milik Intel dan 2nm (N2) dari TSMC, sehingga Intel bisa memastikan ketersediaan, kualitas, dan keunggulan teknologi di pasar. Pendekatan ini menandai pergeseran dari strategi IDM 2.0 era Gelsinger yang sebelumnya menekankan kemandirian fabrikasi, menjadi lebih fleksibel dan adaptif terhadap kebutuhan pasar.

Intel juga tengah melakukan restrukturisasi besar-besaran, termasuk pemangkasan hingga 20% tenaga kerja, untuk mengefisiensikan operasi dan memprioritaskan fungsi inti yang mendukung peningkatan margin dan daya saing produk.

Dengan kebijakan ini, Intel berharap dapat memperbaiki performa keuangan yang sempat anjlok—gross margin grup terjun dari kisaran 60% sebelum pandemi menjadi sekitar 31–37% di awal 2025. Produk-produk generasi mendatang, seperti Panther Lake dan Nova Lake, diharapkan dapat membalikkan tren ini dengan margin yang lebih baik dan daya saing yang lebih tinggi di segmen konsumen, AI, dan data center.

Intel juga telah membangun kemitraan strategis dengan TSMC, termasuk joint venture untuk pengelolaan fabrikasi chip di AS, yang diharapkan memperkuat posisi Intel di tengah persaingan ketat dengan AMD dan Nvidia. Pendekatan ini menegaskan komitmen Intel untuk kembali menjadi pemain utama di industri semikonduktor, meski dampak nyata dari strategi baru ini baru akan terlihat dalam beberapa tahun ke depan.

Tag

Tagar Terkait

×
back to top