Instagram didenda Rp5 triliun karena bagikan data pengguna anak

Instagram kembali didenda besar-besaran karena telah membagikan alamat email dan nomor telepon anak-anak yang mendaftar sebagai akun kreator atau bisnis. Denda sebesar EUR405 juta atau sekitar Rp5 triliun harus dibayarkan Instagram karena pelanggaran tersebut.

Dilansir dari Neowin (6/9), Instagram secara otomatis membagikan detail kontak anak-anak yang menjalankan akun bisnis atau kreator hingga musim panas lalu. Praktik ini diyakini berdampak pada jutaan anak di seluruh Uni Eropa, tetapi Data Protection Commission (DPC) Irlandia, pihak yang menggugat Instagram, tidak menyebutkan angka konkret. 

Meta dalam pernyataannya mengatakan akan terlibat dalam penyelidikan DPC hingga tuntas. Meta juga menjelaskan bagaimana pengguna aplikasi bagi pengguna yang berusia di bawah 18 tahun.

"Penyelidikan ini berfokus pada pengaturan lama yang kami perbarui lebih dari setahun yang lalu, dan sejak itu kami telah merilis banyak fitur baru untuk membantu menjaga remaja tetap aman dan informasi mereka tetap pribadi. Siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun secara otomatis menyetel akunnya ke pribadi saat bergabung dengan Instagram, jadi hanya orang yang mereka kenal yang dapat melihat apa yang mereka unggah, dan orang dewasa tidak dapat mengirim pesan kepada remaja yang tidak mengikuti mereka. Kami terlibat penuh dengan DPC selama penyelidikan mereka, dan kami dengan hati-hati meninjau keputusan akhir mereka,” kata Meta.

Sejauh ini, belum ada detail terkait denda Instagram di situs web DPC, karena diperkirakan akan dirilis detail lengkapnya minggu depan. Selain itu, disebutkan ada enam investigasi lain terkait Meta, yang sedang dalam pengerjaan. Meskipun belum diketahui masalahnya, namun ini diyakini akan mendenda perusahaan Mark Zuckerberg secara besar-besaran.