sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
Jumat, 09 Jun 2023 08:04 WIB

Ini yang dilakukan Google untuk sambut era Generatif AI

Dengan menggelar pelatihan dan kerjasama dengan perusahaan di Indonesia, Google mulai sambut era Generative AI.

Ini yang dilakukan Google untuk sambut era Generatif AI

Penggunaan AI saat ini semakin dalam masuk ke kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari mengerjakan hal yang mudah hingga hal yang sangat sulit, kini kita bisa mendapatkan asistensi dari AI melalui berbagai macam aplikasi dan platform yang tersedia luas di Internet.

Salah satu perusahaan yang semakin fokus dalam AI adalah Google. Dan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan AI, mereka meluncurkan solusi dan program baru untuk berbagai macam kalangan pengguna.

Pada acara Google Cloud Jakarta Summit 2023 yang diadakan pada Kamis (8/6), Google mengatakan bahwa dengan meluncurkan solusi dan program pelatihan AI ini untuk memberikan edukasi penggunaan AI secara cepat, aman dan bertanggung jawab.

Mereka memulai pelatihan ini dari level pengguna umum demi membangun SDM yang terampil untuk ekonomi AI. Untuk itu, Google Cloud menyediakan tujuh kursus pengembangan keterampilan AI generatif baru tanpa biaya melalui Cloud Skills Boost Program.

“Fasilitas baru ini akan membantu peserta untuk membedakan antara AI generatif dan jenis lainnya, cara menyesuaikan model AI generatif siap pakai untuk digunakan pada aplikasi, cara memanfaatkan AI secara bertanggung jawab dan banyak lagi,” ujar Regional Director Google Cloud Indonesia dan Malaysia, Megawaty Khie.

Setelah memperoleh keterampilan dasar Al generatif, peserta dapat mengambil kursus machine learning (ML) dan data science lainnya. Selain itu, dalam program ini terdapat pula sertifikasi IT yang telah diakui industri. 

Masyarakat Indonesia kini dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun dan menunjukkan keahlian mereka di bidang Al cloud yang memang sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan.

Meningkatkan adopsi Al generatif oleh perusahaan Dalam empat bulan terakhir, Google Cloud telah memperkenalkan sejumlah teknologi yang memungkinkan terciptanya berbagai inovasi mutakhir dengan Al generatif. 

Hari ini, Google Cloud mengumumkan ketersediaan Generative Al support on Vertex Al secara umum untuk membantu organisasi mempercepat adopsi Al mereka. Dukungan ini mencakup Model Garden yang memberi data scientist dan praktisi Al di perusahaan akses ke model Al generatif siap pakai, dan Generative Al Studio untuk membantu mereka menyesuaikan model tersebut dan dengan cepat mengintegrasikannya ke dalam aplikasi dan situs web milik mereka, baik yang internal maupun yang disediakan untuk konsumen.

Model Garden memiliki lebih dari 60 model dari Google dan sejumlah mitranya, termasuk model untuk meringkas dan menerjemahkan teks dalam berbagai bahasa, melakukan percakapan secara berkelanjutan, membuat teks dari audio, membuat gambar dengan kualitas kelas studio berdasarkan deskripsi teks, serta membuat dan memperbaiki kode software.

Google mengevaluasi modelnya secara ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap Prinsip Al yang Bertanggung Jawab. Saat menggunakan Vertex Al, pelanggan selalu memiliki kontrol penuh atas data mereka. Data tidak perlu keluar dari lingkungan penyewa cloud yang disediakan pelanggan, dienkripsi baik saat dikirim maupun saat disimpan, dan tidak dibagikan atau digunakan untuk melatih model Google.

Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI), misalnya, telah menjadi pengguna awal platform Vertez Al Google Cloud. Penggunaan inovatif Vision API (antarmuka pemrograman aplikasi) telah memungkinkan mereka terintegrasi secara aman dengan database ID pemerintah Indonesia, sehingga identitas nasabah baru-baik dari kantor cabang, agen BRILink, maupun aplikasi selulernya-dapat diverifikasi secara otomatis dalam hitungan detik dengan teknologi pengenalan wajah. 

Dengan penilaian kredit secara instan dan minimalnya kemungkinan terjadi pemalsuan identitas, mereka dapat membuat keputusan yang lebih mantap terkait pemberian pinjaman. Bank BRI kini sedang menjajaki potensi penggunaan solusi Al generatif Google Cloud untuk meningkatkan kualitas chatbot milik mereka, meningkatkan produktivitas karyawan, dan mengotomatiskan pembuatan konten.

Mempercepat pertumbuhan startup Al lokal 

Di dunia yang sangat mengutamakan inovasi baru, Google Cloud terus menjadi mitra terpercaya bagi startup. Sebanyak 70% dari 100 unicorn teratas dunia-termasuk GoTo Group, Kopi Kenangan, dan Traveloka-telah beralih ke Google Cloud demi memanfaatkan kapabilitas analitik cloud, Al, dan ML-nya yang terbaik di industri dalam upaya mereka untuk berkembang secara cepat dan merintis industri baru.

Dengan konsultasi teknis dan dukungan implementasi dari Devoteam, salah satu mitra Google Cloud bernama Aruna, sebuah aggregator supply chain dan perdagangan perikanan yang terintegrasi di Indonesia, telah membangun dan menjalankan ekosistem digital di Google Cloud sehingga memungkinkan lebih dari 39.000 nelayan lokal meningkatkan pendapatan sebesar 3 hingga 12 kali lipat. 

Mereka juga menggunakan data GPS terintegrasi dari perahu nelayan dengan Google Earth Engine untuk memastikan para nelayan menangkap ikan di wilayah yang diizinkan. Dan kini, Aruna ingin menerapkan ML untuk memahami dampak berbagai faktor pada pendapatan nelayan, misalnya cuaca dan besarnya upaya menangkap ikan, agar dapat merekomendasikan cara untuk mengoptimalkan hasil mereka.

KoinWorks, sebuah neobank di Indonesia, juga berkolaborasi dengan Google Cloud dan Devoteam untuk memanfaatkan analitik cloud dan Al untuk melakukan proses seperti pemeriksaan know-your-customer dan know-your-business yang biasa dilakukan bank. 

Ketika masalah agunan menjadi hambatan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendapatkan pinjaman untuk berkembang, model penilaian kredit internal KoinWorks mengombinasikan data transaksi UMKM, data inventaris gudang, data Google Profil Bisnis, dan sumber data lain, untuk membantu para UMKM ini mendapatkan persetujuan pinjaman.

Untuk mendukung lebih banyak startup tahap seed hingga Series A di Indonesia yang menggunakan Al sebagai teknologi inti dalam mengembangkan produk atau solusi utama mereka, Google for Al Startups Cloud Program sekarang tersedia untuk menanggung biaya cloud mereka hingga USD350.000 selama dua tahun.

Bagi startup berbasis Al dalam tahap pre-seed, program ini menyediakan kredit cloud gratis senilai hingga US$2.000 untuk membantu mendanai pengembangan proof-of-concept mereka dan menunjukkan produk mereka kepada calon investor dan pelanggan.

"Al dan khususnya Al generatif akan berdampak besar pada masyarakat dan perdagangan. Bank BRI, Aruna, dan KoinWorks telah menjadi contoh hebat tentang bagaimana teknologi ini dapat dimanfaatkan secara bertanggung jawab untuk mentransformasi layanan digital dan membuka peluang baru bagi masyarakat Indonesia,” tambah Megawaty.

“Dengan menyediakan kursus keterampilan, model siap pakai, alat yang sangat ramah developer, serta dukungan startup baru di Indonesia, Google Cloud memperkuat komitmennya untuk memberdayakan organisasi baik besar maupun kecil agar dapat memanfaatkan inovasi Al generatif secara mudah dan cepat, sekaligus tetap melindungi data, aplikasi, dan pengguna mereka," pungkasnya.

Share
×
tekid
back to top