sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
Rabu, 04 Apr 2018 12:19 WIB

Ini upaya Facebook lindungi keamanan Pemilu

Facebook kini menyiapkan upaya untuk melindungi keamanan Pemilu.

Ini upaya Facebook lindungi keamanan Pemilu
(Foto: The Sun)

Media sosial tanpa disadari memiliki pengaruh yang kuat dalam menggiring opini seseorang. Ini menjadi salah satu kesempatan yang digunakan banyak kalangan untuk meraup banyak pengikut.

Kala pemilihan umum (Pemilu) di Amerika Serikat, misalnya, berbagai berita palsu (hoaks) merajalela di jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Hal tersebut membuat Facebook terseret dengan regulator setempat terkait pemilahan informasi yang beredar dalam platform-nya.

Berkaca dari peristiwa itu, Facebook kini menyiapkan upaya untuk melindungi keamanan Pemilu. Guy Rosen, VP of Product Management Facebook kepada Tek.id menyebutkan, ada empat area keamanan Pemilu yang tengah dikerjakan Facebook, yaitu memberantas campur tangan pihak asing, menghapus akun palsu, mengingkatkan transparansi iklan dan mengurangi penyebaran hoaks.

"Keempat hal ini merupakan pendekatan komprehensif yang kami terapkan untuk Pemilu di seluruh dunia," kata Rosen.

Chief Security Officer Alex Stamos juga menerangkan bahwa masalah umum yang kerap terjadi yakni adanya identitas palsu, audiens palsu, fakta palsu dan naratif palsu. Meurutnya, masalah tersebut muncul dengan motif uang atau finansial.

"Motif umum yang paling sering terjadi untuk grup penyebar disinformasi profesional adalah uang atau finansial. Kebanyakan informasi menyesatkan yang kami temui, baik dilihat secara kuantitas maupun jangkauan, dibuat oleh grup yang secara finansial menghasilkan uang dengan mendorong trafik ke website yang mereka miliki," ujar Stamos.

Dalam memberantas akun palsu, Facebook menggunakan machine learning yang memungkinkan perusahaan mengidentifikasi aktivitas mencurigakan bahkan tanpa memeriksa kontennya. Samidh Chakrabarti, Product Manager Facebook juga menyebutkan bahwa Facebook menggunakan perangkat investigasi baru yang diterapkan sebelum Pemilu berlangsung.

"Ketimbang menunggu laporan dari komunitas kami, kini kami secara proaktif mencari tipe kegiatan
terkait Pemilu yang mungkin berbahaya, seperti Pages yang tidak jelas asal usulnya dan
menyebarkan konten publik yang tidak autentik. Jika kami menemukannya, kami akan mengirimkan
akun tersebut untuk ditinjau lebih jauh secara manual oleh tim keamanan kami untuk dilihat apakah akun tersebut melanggar Standar Komunitas atau Aturan Layanan kami. Jika mereka melakukan hal tersebut, kami akan segera menghapusnya dari Facebook," papar Chakrabarti.

Sementara untuk menangani hoaks, Facebook bermitra dengan organisasi pemeriksa fakta pihak ketiga. Cara kerjanya yaitu menggunakan sinyal termasuk masukan dari pengguna Facebook untuk ditinjau lebih lanjut oleh organisasi tersebut. Ketika terindikasi palsu, pendistribusiannya di news feed akan dikurangi dan kemungkinannya untuk dilihat dari pengguna berkurang lebih dari 80 persen.

Facebook juga memberikan notifikasi dan peringatan kepada pengguna terkait informasi palsu itu. Selain itu, Facebook menggunakan informasi dari organisasi pemeriksa fakta untuk mengembangkan model machine learning agar mampu menangkap posting-an yang berpotensi menjadi hoaks.

Lebih lanjut, Facebook akan mengembangkan proses peninjauan iklan dan mulai memberikan autorisasi kepada pengiklan di AS untuk memasang iklan politik. Jelang Pemilu pertengahan semester ini, pengiklan diharuskan memverifikasi dan mengkonfirmasi identitas serta lokasi mereka.

"Pertama, admin Page akan diharuskan untuk memberikan kartu identitas mereka berikut
alamat rumah fisik untuk verifikasi. Kedua, kami akan mengkonfirmasi alamat tersebut dengan mengirimkan kode akses unik yang hanya bisa digunakan oleh akun Facebook tersebut. Ketiga, pengiklan juga harus menunjukkan kandidat, organisasi, atau bisnis mana yang mereka wakili," kata Rob Leathern, Product Management Director Facebook.

Share
×
tekid
back to top