×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Ini tren yang pengaruhi perkembangan teknologi di 2025

Oleh: Nur Chandra Laksana - Rabu, 15 Januari 2025 20:55

Dari banyak tren yang berkembang, berikut ini beberapa analisis tren yang akan mempengaruhi perkembangan teknologi di 2025 menurut Sean Yuan, Country Manager of Indonesia, Alibaba Cloud Intelligence.

Ini tren yang pengaruhi perkembangan teknologi di 2025 Ilustrasi Artificial Intelligence (Pixabay)

Pada tahun 2025, inovasi teknologi diprediksi akan semakin pesat dengan kecerdasan buatan (AI) sebagai salah satu faktor utama yang mendorong perubahan di berbagai industri. AI generatif (GenAI) akan semakin diadopsi oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan inovasi. 

Teknologi ini dimanfaatkan dalam berbagai bidang, termasuk pemasaran, otomatisasi tugas rutin, dan peningkatan pengalaman pelanggan. Beberapa perusahaan telah mulai menerapkan GenAI dalam operasional mereka, seperti Drunk Elephant yang menggunakan model Qwen dari Alibaba Cloud untuk chatbot interaksi pelanggan di China.

Nah berikut ini tren teknologi yang dapat mempengaruhi perkembangan teknologi di 2025 menurut Sean Yuan, Country Manager of Indonesia, Alibaba Cloud Intelligence.

1. Peningkatan Adopsi GenAI oleh Perusahaan untuk Produktivitas dan Pertumbuhan

AI generatif (GenAI) diprediksi akan menjadi kunci inovasi bisnis pada 2025. Teknologi ini membantu perusahaan meningkatkan produktivitas, menciptakan sumber pendapatan baru, dan menyederhanakan berbagai proses, seperti otomatisasi tugas rutin, layanan pelanggan, serta penelitian dan pengembangan (R&D).

Beberapa perusahaan sudah mulai mengadopsi GenAI. Misalnya, merek kecantikan Drunk Elephant menggunakan model GenAI Qwen dari Alibaba Cloud untuk chatbot pelanggan di Cina.

Ke depan, semakin banyak bisnis akan mengandalkan GenAI untuk meningkatkan efisiensi dan keuntungan. Teknologi ini juga akan mendorong kolaborasi manusia-mesin, memungkinkan perusahaan berkembang dan tetap kompetitif di pasar yang terus berubah.

2. Meningkatnya Penggunaan Open-Source LLM untuk Mendorong Inovasi AI Global

Penggunaan model bahasa AI open-source (LLMs) semakin meluas, memudahkan developer, startup, dan peneliti menciptakan aplikasi inovatif dengan biaya lebih rendah. Contohnya, model Qwen dari Alibaba Cloud telah menjadi dasar bagi lebih dari 78.000 model turunan, menjadikannya ekosistem AI open-source terbesar.

Tren ini membuka peluang bagi negara yang sebelumnya memiliki akses terbatas ke AI canggih. Developer menggunakannya untuk menulis kode, membuat chatbot, menerjemahkan bahasa, dan mengembangkan hiburan digital. Misalnya, developer Thailand dari Typhoon memanfaatkan Qwen untuk menciptakan model AI yang sesuai dengan bahasa dan budaya lokal.

Pada 2025, diperkirakan akan muncul lebih banyak LLM berskala kecil yang dirancang untuk kebutuhan industri tertentu. AI open-source ini akan mempercepat inovasi global, membantu negara-negara menangani tantangan lokal, dan menciptakan peluang baru di pasar mereka.

3. Munculnya Model AI Berbasis Penalaran untuk Memecahkan Masalah Kompleks

AI penalaran (reasoning model) menjadi fokus utama dalam pengembangan teknologi, karena mampu meniru cara manusia memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Model ini mendukung agen AI—sistem otonom yang bisa menangani tugas kompleks dengan sedikit intervensi manusia—dan berpotensi mengubah industri seperti manufaktur, logistik, dan kendaraan otonom.

Perusahaan dan akademisi terus mengembangkan AI penalaran. Contohnya, Alibaba Cloud meluncurkan model open-source QwQ, yang bisa menganalisis data besar, memprediksi skenario masa depan, dan memberikan rekomendasi strategis. Dalam logistik, model ini dapat mengoptimalkan rantai pasokan dengan memperkirakan permintaan dan mengurangi risiko gangguan.

Pada 2025, AI penalaran diperkirakan akan semakin berperan dalam industri yang membutuhkan keputusan cerdas, dari robot manufaktur hingga analisis hukum dan keuangan. Teknologi ini akan meningkatkan efisiensi dan membuka peluang baru untuk menyelesaikan masalah kompleks di berbagai sektor.

4. Lebih Banyak Terobosan Bioteknologi yang Didorong oleh AI

AI penalaran (reasoning model) menjadi fokus utama dalam pengembangan teknologi, karena mampu meniru cara manusia memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Model ini mendukung agen AI—sistem otonom yang bisa menangani tugas kompleks dengan sedikit intervensi manusia—dan berpotensi mengubah industri seperti manufaktur, logistik, dan kendaraan otonom.

Perusahaan dan akademisi terus mengembangkan AI penalaran. Contohnya, Alibaba Cloud meluncurkan model open-source QwQ, yang bisa menganalisis data besar, memprediksi skenario masa depan, dan memberikan rekomendasi strategis. Dalam logistik, model ini dapat mengoptimalkan rantai pasokan dengan memperkirakan permintaan dan mengurangi risiko gangguan.

Pada 2025, AI penalaran diperkirakan akan semakin berperan dalam industri yang membutuhkan keputusan cerdas, dari robot manufaktur hingga analisis hukum dan keuangan. Teknologi ini akan meningkatkan efisiensi dan membuka peluang baru untuk menyelesaikan masalah kompleks di berbagai sektor.

5. Pendidikan yang Dipersonalisasi Semakin Menarik Perhatian

Potensi kecerdasan buatan (AI) dalam mendukung pendidikan yang dipersonalisasi semakin berkembang, terutama dalam membantu komunitas yang kurang terlayani dan anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan AI, pendidik dan orang tua dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih sesuai dengan kebutuhan individu, memungkinkan pendekatan yang lebih efektif dalam proses pembelajaran.

Salah satu contoh penerapannya adalah Tongyi Wanxiang dari Alibaba, sebuah alat AI generatif yang dapat mengubah teks menjadi gambar. Teknologi ini telah dimanfaatkan oleh orang tua di China untuk membuat buku bergambar khusus bagi anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD). Dengan mengubah instruksi teks sederhana menjadi materi pembelajaran visual dan auditori yang menarik, buku-buku yang dihasilkan oleh AI ini membantu anak-anak ASD dalam mengekspresikan diri dengan lebih baik serta mengembangkan keterampilan komunikasi mereka.

Pada tahun 2025, penggunaan GenAI dalam pendidikan yang dipersonalisasi diperkirakan akan semakin meningkat, terutama dalam membantu anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus. Perkembangan ini mencerminkan potensi AI dalam mendukung inklusivitas dalam sistem pendidikan, dengan menghadirkan solusi yang dapat memberdayakan komunitas yang kurang terlayani melalui pendekatan yang inovatif dan adaptif.

6. Teknologi Hijau Semakin Dibutuhkan untuk Mengatasi Tantangan Iklim dan Mengoptimalkan Efisiensi Energi

Dengan meningkatnya perubahan iklim, kebutuhan akan teknologi hijau semakin besar, dan AI berperan penting dalam menghadirkan solusi inovatif.

Misalnya, model AI Baguan dari Alibaba dapat memprediksi cuaca ekstrem dengan akurasi tinggi, membantu mitigasi bencana. AI juga mendorong inovasi dalam penangkapan karbon, daur ulang sumber daya, dan manufaktur hijau untuk mengurangi dampak lingkungan.

Selain itu, komputasi hijau semakin berkembang. Alibaba Cloud telah meluncurkan pusat data CUBE DC 5.0 dengan efisiensi energi tinggi. Pada 2025, diharapkan lebih banyak inovasi dalam teknologi pendinginan, manajemen energi, dan desain pusat data untuk mendukung keberlanjutan.

Masa Depan yang Lebih Baik Didukung oleh AI yang Semakin Berkembang

Dari adopsi AI generatif di perusahaan hingga terobosan dalam model penalaran, open-source, dan teknologi hijau, inovasi AI berpotensi membawa perubahan besar bagi masyarakat.

Teknologi kini tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis, tetapi juga membantu mengatasi tantangan global. Jika dimanfaatkan secara bertanggung jawab, 2025 bisa menjadi tahun kemajuan transformatif yang membuka jalan menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

×
back to top