Ini alasan hard drive selalu di ‘drive C’
Dikarenakan pada saat MS-DOS pengembang mencadangkan “drive A:” dan “drive B:” sebagai floppy disk, hard drive di sistem operasi Windows selalu mulai dari “drive C:”.
Windows merupakan sistem operasi dengan jumlah pengguna terbanyak di seluruh dunia. Hampir lebih dari setengah perangkat PC atau laptop berjalan menggunakan sistem operasi milik Microsoft tersebut.
Saking popuerlnya, saat ini Microsoft sudah memperkenalkan sistem operasi terbaru mereka, yakni Windows 11. Tapi, ada sebuah fakta unik yang masih belum diketahui banyak orang dari sistem operasi tersebut.
Pernahkah kalian penasaran mengapa setiap kita menggunakan sistem operasi Windows, penyimpanan utama kita ada di drive C:? Nyatanya, banyak orang yang tidak mengetahui hal tersebut.
Ternyata, alasannya sangat simpel. Seperti diketahui, sistem operasi Windows didasarkan dari MS-DOS. Dan saat melakukan koding untuk sistem operasi tersebut, pengembang memberikan “drive A:” untuk penyimpanan utama mereka, yakni floppy disk.
Sementara itu, mereka juga melakukan pengaturan “drive B:” sebagai media yang dapat dilepas. Namun, pada saat pengembangan MS-DOS masih belum tercipta standar USB, perangkat yang dapat dilepas yang dimaksud seperti penyimpanan tape-disk.
Nah, dalam pengembangan sistem operasi Windows, para penggembang masih menggunakan kedua huruf tersebut sebagai “reservasi floppy disk dan perangkat yang dapat dilepas”. Itulah mengapa penyimpanan di sistem operasi Windows selalu diawali oleh “drive C:”.
Barulah kemudian perangkat penyimpanan lain mengikuti abjad yang ada. Tapi, biasanya di laptop, “drive D:” disiapkan sebagai CD atau DVD reader/writer di kebanyakan laptop dan komputer.
Inilah hal yang menyebabkan saat kita mencolokkan USB ke laptop dengan CD atau DVD reader/writer, akan dimulai dari “drive E:” atau “drive F:”. Tapi karena di laptop dan komputer modern tidak lagi menggunakan pembaca CD atau DVD, kita lebih sering melihat perangkat eksternal kita dimulai dari “drive E:”.








