Inflasi AS Rendah, Bitcoin dan Saham Catat Kenaikan
CPI AS Juli 2025 naik di bawah ekspektasi, dorong reli Bitcoin, altcoin, dan indeks saham AS ke level rekor baru.
Kabar segar datang dari pasar keuangan global pada pertengahan Agustus 2025. Data inflasi konsumen Amerika Serikat (CPI) untuk Juli tercatat naik hanya 2,7% secara tahunan, lebih rendah dari perkiraan 2,8%. Rilis data ini langsung memicu apresiasi di pasar kripto dan saham AS, membawa sentimen positif yang kuat di tengah pelemahan dolar AS. Bitcoin (BTC) merespons dengan kenaikan tipis dari USD 118.000 ke USD 119.000, sementara beberapa altcoin seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Chainlink (LINK) melesat hingga dua digit.
Ethereum tercatat naik 7% menembus USD 4.600, sementara SOL dan LINK mencatat lonjakan lebih dari 12% dalam 24 jam terakhir. Lonjakan harga ini mengiringi keyakinan pasar bahwa peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada September meningkat drastis menjadi 90% dari sebelumnya 84% menurut data CME FedWatch. Peningkatan peluang ini menjadi pemicu utama aliran modal baru ke aset berisiko.
Tak hanya kripto, pasar saham AS pun bergairah. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor penutupan baru dengan kenaikan masing-masing 1,1% dan 1,4%, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 1,1% mendekati level tertinggi sejak Desember. Saham-saham teknologi besar seperti Nvidia, Microsoft, dan Apple kembali menjadi magnet bagi investor, mempertegas dominasi sektor teknologi dalam menggerakkan indeks.
Meski headline CPI menunjukkan tren positif, data inflasi inti atau Core CPI justru sedikit di atas ekspektasi. Core CPI naik 3,1% YoY, melampaui estimasi 3,0% dan menguat dibanding Juni yang berada di 2,9%. Secara bulanan, inflasi inti tumbuh 0,3%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Tekanan di inflasi inti ini menjadi sinyal bahwa faktor fundamental inflasi masih belum sepenuhnya terkendali.
Fahmi Almuttaqin, Analis Reku, menjelaskan bahwa kombinasi ekspektasi pemangkasan suku bunga dan optimisme terkait investasi besar perusahaan Big Tech di bidang AI, cloud, hingga data center memperkuat dorongan pasar. Menurutnya, momentum positif ini menjadi peluang strategis bagi investor untuk masuk ke aset berisiko, meskipun potensi volatilitas tetap perlu diwaspadai menjelang forum ekonomi Jackson Hole dan rapat FOMC September.
Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, di Jackson Hole nanti akan diawasi ketat. Apabila muncul sinyal pelonggaran yang agresif, pasar berpotensi merespons lebih kuat. Namun, inflasi inti yang masih tinggi membuka kemungkinan Fed menahan langkah pemangkasan jika data berikutnya tidak membaik. Kondisi ini membuat strategi investasi adaptif menjadi kunci.
Bagi investor, tren pasar saat ini membuka peluang diversifikasi portofolio di kripto dan saham AS. Platform seperti Reku menawarkan kemudahan lewat fitur Packs, yang menggabungkan aset kripto dan saham AS berperforma terbaik dengan sistem rebalancing otomatis. Fitur ini membantu penyesuaian alokasi investasi mengikuti kondisi pasar sehingga memudahkan investor memanfaatkan peluang, sambil mengelola risiko sesuai profil masing-masing.









