ICE Board tawarkan layar interaktif pertama bersertifikat TKDN

Tingginya kebutuhan terhadap digitalisasi mendorong produsen produk interactive flat panel PT Innovasi Sarana Grafindo meluncurkan ICE Board. Ini merupakan solusi visual interaktif pertama di Indonesia yang mengantongi sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

ICE Board adalah interactive flat panel yang terintegrasi dengan sistem operasi Android dan Windows. Ini membuatnya dapat disambungkan dengan perangkat berbasis Windows, Android, iOS, serta MacOS.

“Memasuki masa transisi dari pandemi ke endemi, ICE Board berkomitmen untuk menyediakan produk yang berkualitas tinggi untuk menunjang kemudahan serta kenyamanan seluruh pengguna. Melalui panel interaktif ICE Board Series V dan Series E, kami berupaya untuk menjawab kebutuhan beraktivitas seluruh masyarakat Indonesia secara fleksibel dan seamless,” ungkap General Manager ICE Board, Aldo Jonathan Indrawan, melalui siaran pers yang Tek.id terima (3/11).

Ditujukan untuk perusahaan, institusi, maupun tempat edukasi yang menerapkan konsep kerja dan belajar hybrid, ICE Board dibekali tiga fitur utama. Fitur pertama adalah Whiteboard yang memungkinkan perangkat berfungsi sebagai media untuk menulis dan menggambar untuk menunjang kegiatan diskusi.

Kedua, perangkat memiliki fitur Capture untuk merekam kegiatan yang ada di layar dalam format MP4. Pengguna juga dapat megnambil tangkapan layar melalui QR code. Fitur lainnya adalah Connect, di mana pengguna dapat melakukan mobile presenting secara langsung. 

ICE Board dapat disambungkan hingga ke sembilan perangkat dan ditayangkan secara bersamaan melalui aplikasi Bytello. Layar sentuhnya menawarkan 20 poin sentuh sehingga lebih dari satu pengguna dapat menulis atau menggambar di layar dengan jari atau stylus secara bersamaan.

“Kami berharap, melalui sertifikasi TKDN yang diberikan bagi produk-produk kami ini dapat meningkatkan persaingan bisnis yang sehat, meningkatkan pertumbuhan dalam sektor industri nasional, serta membuktikan bahwa produk lokal memiliki kualitas yang tidak kalah saing dengan produk bangsa lain, sejalan dengan agenda pemerintah Indonesia,” tutup Aldo.