Hubungan Tesla-Panasonic dalam hal baterai hadapi masa sulit

Ada laporan baru terkait hubungkan Tesla-Panasonic yang sedang menghadapi beberapa masa sulit lantaran Tesla mulai melangkah untuk memproduksi sel baterai sendiri. Selama beberapa tahun terakhir, Tesla telah menjadi konsumen baterai lithium-ion terbesar di dunia dan Panasonic telah menjadi pemasok utamanya sejak masa Tesla Roadster versi awal.

Dalam persiapan untuk Model 3, kedua perusahaan bermitra dengan Gigafactory 1 di Nevada, di mana Panasonic memproduksi sel baterai yang kemudian Tesla rakit menjadi paket baterai di lokasi yang sama. Dilansir dari Electrek (9/10), tempat tersebut dengan cepat menjadi pabrik baterai lithium-ion terbesar di dunia, tetapi awal tahun ini, Tesla mengatakan bahwa produksi sel baterai Panasonic membatasi produksi Model 3.

Dalam laporan itu sumber di Panasonic mengatakan kedua perusahaan berdebat tentang biaya sel baterai, waktu untuk meningkatkan produksi dan “budaya”.

Laporan itu mengatakan bahwa CEO Panasonic, Kazuhiro Tsuga, kini adalah satu-satunya pendukung yang tersisa dari kemitraan dengan Tesla. Tesla kehilangan dua eksekutif yang bertanggung jawab atau hubungan dengan Panasonic selama setahun terakhir.

Namun, Panasonic baru saja merekrut mantan eksekutif baterai Tesla Celina Mikolajczak untuk peran senior baru di Gigafactory. Hubungan yang lebih sulit juga terjadi ketika Tesla melangkah untuk memproduksi sel baterai sendiri.

Beberapa waktu lalu Tesla mengakuisisi Hibar Systems, sebuah pabrikan asal Kanada dengan keahlian di bidang manufaktur baterai untuk kendaraan listrik, laptop dan produk serupa. Hibar Systems bekerja pada sistem produksi baterai lithium-ion berkecepatan tinggi.