Huawei terus kembangkan 5.5G meski ada tekanan dari AS

Huawei saat ini sedang mengembangkan teknologi 5.5G, teknologi jaringan selanjutnya setelah 5G yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas jaringan secara komprehensif dan beralih dari pengembangan berbasis konektivitas ke pemberdayaan layanan penuh. Huawei berkolaborasi dengan beberapa mitra industri untuk maju menuju dunia yang lebih baik.

Di Mobile World Congress (MWC) Barcelona 2023, Huawei meluncurkan rangkaian lengkap solusi One 5G yang mampu mendorong semua band ke 5G. Perkembangan 5G yang lebih baik ini kemudian disebut Huawei sebagai jaringan 5.5G. John Gao, kepala pengembangan domain 5.5G di Huawei mencatat bahwa di antara tren layanan baru yang didorong oleh standar baru, adalah pergeseran dalam komunikasi menjadi konten.

Huawei percaya bahwa teknologi baru ini memiliki kekuatan untuk mengubah dan mendigitalkan berbagai industri. Dilansir dari Gizmochina (13/3), perusahaan ini memperkirakan bahwa 5.5G akan jauh mengungguli 5G dalam banyak aspek seperti mengurangi biaya per bit eMBB sepuluh kali lipat dan memberikan kemampuan uplink yang lebih tinggi menggunakan UCBC untuk memenuhi persyaratan 80% skenario ToB.

Namun, Huawei telah menghadapi tantangan yang signifikan karena pembatasan perdagangan global yang diberlakukan pada mereka. Tindakan keras AS telah memutus akses perusahaan ke pasokan penting. Rantai pasokan global Huawei berada di bawah tekanan kuat.

Terlepas dari tantangan tersebut, Huawei tetap berkomitmen untuk mengembangkan teknologi mereka dan mendorong pengembangan 5.5G. Perusahaan percaya bahwa teknologi baru ini akan membawa banyak manfaat dan kemajuan di bidang telekomunikasi.

Masih harus dilihat bagaimana pembatasan perdagangan ini akan memengaruhi kemampuan Huawei untuk mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi 5.5G mereka dalam skala global. Namun, raksasa teknologi Tiongkok itu tetap optimis dan bertekad untuk mengatasi tantangan tersebut.