sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
Selasa, 11 Agst 2020 10:35 WIB

Huawei kehabisan chipset untuk ponsel buatannya

Ini disebabkan karena AS menuduh Huawei membangun infrasrtuktur jaringan yang seolah-olah untuk membantu upaya mata-mata pemerintah Tiongkok.

Huawei kehabisan chipset untuk ponsel buatannya

Pabrikan ponsel terbesar di dunia, Huawei, mengatakan mereka kehabisan chip prosesor karena sanksi pemerintah Amerika Serikat terhadapnya, sebagaimana laporan dari The Associated Press. Menurut CEO unit bisnis konsumen Huawei, Richard Yu, mulai bulan depan perusahaan tersebut tidak dapat lagi membuat chipset Kirin sendiri karena tekanan ekonomi yang sedang berlangsung dari AS.

“Sayangnya, pada putaran kedua sanksi AS, produsen chip kami hanya menerima pesanan hingga 15 Mei. Produksi akan ditutup pada 15 September. Tahun ini mungkin generasi terakhir chip flagship Huawei Kirin”, kata Yu. Ponsel Huawei Mate 40 yang akan datang, dijadwalkan rilis pada September, kemungkinan ponsel terakhir dengan chipset Kirin.

AS menuduh Huawei membangun infrasrtuktur jaringan yang seolah-olah untuk membantu upaya mata-mata pemerintah Tiongkok. Huawei membantah tuduhan melakukan mata-mata ke pemerintahan Trump. Tetapi pemerintahan Trump menempatkan Huawei dan 114 afiliasinya dalam Daftar Entitas pada Mei 2019, yang berarti perusahaan AS tidak dapat menjual teknologi ke Huawei tanpa persetujuan pemerintah AS secara eksplisit.

Ini juga berarti Google dilarang melakukan bisnis dengan Huawei, mencegah Huawei mendapatkan lisensi Android dan melarang hadirnya aplikasi Google Mobile Services (GMS) dari perangkat Huawei. Pemerintah tersebut menggunakan Undang-undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional untuk membenarkan larangan tersebut, dan berbunyi bahwa “keterbukaan harus diimbangi dengan kebutuhan untuk melindungi negara kita dari ancaman keamanan nasional yang kritis.”

Dilansir dari The Verge (11/8), Trump kemudian memperpanjang perintah hingga Mei 2021. Kemudian pada Mei, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan aturan ekspor yang diubah untuk memblokir pengiriman semikonduktor ke Huawei untuk “secara strategis menargetkan akuisisi semikonduktor Huawei yang merupakan produk langsung dari software dan teknologi AS tertentu.”

Aturan tersebut mencegah produsen semikonduktor asing yang menggunakan software dan teknologi AS dalam operasi mereka untuk mengirimkan produknya ke Huawei kecuali perusahaan tersebut memperoleh lisensi terlebih dahulu dari AS. Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), produsen semikonduktor terbesar di dunia, dilaporkan menghentikan pesanan untuk unit HiSilicon Huawei pada Mei menyusul aturan AS yang baru.

Terlepas dari larangan AS, awal tahun ini Huawei mengungguli Samsung sebagai pabrikan ponsel terbesar di dunia, mengirimkan lebih banyak ponsel antara April dan Juni daripada perusahaan lainnya, menurut perusahaan analis Canalys. The Wall Street Journal melaporkan bahwa produsen chip asal AS Qualcomm telah meminta pemerintahan Trump untuk meringankan pembatasan penjualan komponen ke Huawei, dan mengizinkannya untuk menjual chipset ke Huawei untuk digunakan dalam ponsel 5G mereka.

Share
×
tekid
back to top