Huawei gandeng manufaktur Tiongkok untuk buat chip sendiri

Huawei dilaporkan menggandeng manufaktur Tiongkok untuk membuat chip bagi perusahaan. Hal ini kabarnya dilakukan Huawei untuk menghindari kemungkinan terburuk akibat pembatasan AS yang semakin ketat. Namun kabar ini hanya berlaku bagi bisnis infrastruktur telekomunikasi Huawei saja, tidak termasuk chip untuk smartphone. 

Ya, Huawei berencana untuk membuat komponen inti dari infrastruktur telekomunikasi di Shanghai yang dijalankan oleh IC R&D Center. Hasil pengembangan ini akan dianggap eksperimental sampai siap digunakan untuk membuat chip bagi Huawei. 

Rencananya, pabrik itu akan mulai memproduksi chip 45nm sebelum berpindah ke 28nm pada akhir 2021. Meski teknologinya cukup lawas, namun hal ini sudah cukup untuk membuat chip Smart TV dan perangkat IoT lainnya. Nantinya pada akhir 2022, pabrik ini akan mulai memproduksi chip 20nm. 

Dilansir dari Engadget (2/11), dengan rencana ini, secara teori Huawei akan mampu menjaga bisnis infrastruktur telekomunikasinya tetap berjalan dengan sedikit gangguan. Chip buatan Huawei nantinya memang akan sedikit tertinggal di pasar internasional. Namun chip itu masih akan cukup untuk menjawab kebutuhan pasar domestiknya. Sembari itu, Huawei dapat mengembangkan desain chip mereka. Sayangnya, baik Huawei maupun IC R7D Center menolak untuk berkomentar. 

Ini dapat menjadi solusi bagi Huawei untuk semakin bersiap menghadapi kemungkinan terburuk akibat pembatasan AS. Namun solusi ini belum bisa memberikan angin segar bagi bisnis smartphone Huawei. Kirin 9000 digadang-gadang menjadi chip terakhir dari Huawei. Kerja sama dengan manufaktur asal Shanghai ini juga tidak dapat membantu. 

Meski begitu, Huawei tetap berencana untuk menghadirkan HarmonyOS untuk beberapa platform mobile. Langkah awalnya, Huawei akan mendistribusikan sistem operasi ini untuk perangkat tablet, sebelum akhirnya digunakan di ponsel. Huawei bahkan membuka SDK HarmonyOS agar para pengembang bisa membuat sistem operasi open source, layaknya Android.