Jika tidak ada sanksi AS, Huawei akan setara dengan Apple

Perusahaan yang berbasis di Tiongkok, Huawei pernah hampir menjadi merek ponsel terkemuka sebelum kemajuannya tiba-tiba dihentikan oleh pemerintah Amerika Serikat. Huawei telah mengalami serangkaian kemunduran setelah AS mengekang serangkaian sanksi lebih dari 3 tahun lalu.

Rezim sanksi berat tersebut yang juga mempengaruhi operasinya di Eropa menyebabkan penurunan besar-besaran pada pangsa pasarnya. Hal ini dituturkan seorang eksekutif Huawei dalam bahasan intervensi AS dalam operasinya melalui sanksi.

Dilansir dari Gizmochina (9/7), rezim sanksi AS yang keras hampir menyebabkan jatuhnya Huawei. Hasilnya menurun dari posisi kedua di industri ponsel. Namun, pada tahun lalu, Huawei terus bangkit. HarmonyOS dari Huawei adalah salah satu pencapaian terbesarnya selama periode tersebut. Menurut Yu, CEO grup bisnis konsumen Huawei, Huawei bisa menjadi produsen terkemuka kedua setelah Apple. Dia membuat klaim ini di sebuah forum otomotif di Tiongkok.

Samsung berada di puncak pasar global sebelum sanksi pada tahun 2019. Namun, Huawei memperkirakan mereka bisa menyalip Samsung dalam beberapa tahun jika melihat dari perkiraan pertumbuhan perusahaan. Juga dicatat bahwa tingkat pertumbuhan tahunan 50% Huawei adalah performa yang luar biasa. Ini bisa menempatkannya di puncak produsen ponsel global dalam waktu satu tahun.