sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
Kamis, 18 Mei 2023 08:05 WIB

Meski ada larangan AS, Huawei tetap akan produksi chipset Kirin A2

Huawei diperkirakan akan memproduksi prosesor terbaru mereka Kirin A2 untuk perangkat wearable. Prosesor ini siap memasuki tahap uji coba.

Meski ada larangan AS, Huawei tetap akan produksi chipset Kirin A2

Larangan perdagangan Amerika Serikat berdampak signifikan pada Huawei, membuat ponselnya tidak memiliki kemampuan 5G dan layanan Google. Larangan itu juga memberlakukan pembatasan pada pengembangan prosesor Kirin buatan Huawei sendiri.

Selain Kirin 710A kelas menengah, saat ini tidak ada chip Kirin utama yang tersedia di pasar. Namun, situasi itu dapat segera berubah, karena Huawei dilaporkan berencana meluncurkan chipset Kirin A2 untuk perangkat wearable pada akhir tahun ini.

Dilansir dari Gizmochina (18/5), Huawei sedang bersiap untuk meluncurkan chip Kirin A2 baru pada akhir tahun 2023. Perusahaan asal Tiongkok tersebut rupanya telah selesai menguji chipset ini dan sekarang siap melangkah ke tahap produksi. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Huawei dapat merilis chipset itu di Q3 atau Q4.

Chipset Kirin A2 siap memasuki tahap uji coba dan memiliki kapasitas produksi massal. Namun, telah diperkirakan bahwa Huawei mungkin mengubah rencananya untuk tahap produksi akhir, yang dapat menyebabkan perubahan jadwal peluncuran. Saat ini, detail spesifik tentang chipset yang akan datang itu belum diungkapkan, tetapi diharapkan akan mentenagai jajaran perangkat wearable Huawei mendatang.

Sebagai informasi, Kirin A-series diumumkan untuk perangkat wearable, termasuk earphone, smartwatch, dan perangkat serupa lainnya. Rilis terbaru dalam jajaran ini adalah Kirin A1, yang memulai debutnya sebagai chip wearable pertama di dunia dengan Bluetooth 5.1 dan Bluetooth Low Energy 5.1.

Huawei A1 dikembangkan oleh HiSilicon dan diproduksi oleh TSMC Taiwan. Karena chip ini tidak memerlukan teknologi proses yang canggih, Huawei dapat melanjutkan pengembangannya bahkan setelah larangan perdagangan AS diberlakukan.

Share
×
tekid
back to top