sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
Selasa, 27 Mar 2018 09:51 WIB

Hati-hati, ada malware tersembunyi di Play Store

Perusahaan keamanan SophosLabs telah menemukan malware baru yang mampu menginfeksi perangkat Android

Hati-hati, ada malware tersembunyi di Play Store
(Foto: Ars Technica)

Perusahaan keamanan SophosLabs telah menemukan malware baru yang mampu menginfeksi perangkat Android. Para peneliti menemukan file yang tersembunyi di beberapa aplikasi yang tampaknya legal di Google Play Store.

Sophos lantas menginformasikan Google akan temuan malware itu, dan raksasa teknologi tersebut menindak dengan menghapusnya dari PlayStore. Namun demikian, Sophos memprediksi lebih dari 500.000 orang mengunduh aplikasi yang sudah terinfeksi (atau diinfeksi) malware itu, sebelum akhirnya dihapus oleh Google.

File yang mencurigakan memiliki nama yang tampak jelas (Andr / HiddnAd-AJ). Tetapi file itu mampu lolos bahkan melewati sistem penyaringan fitur "Play Protect" karena disamarkan sebagai aplikasi dukungan (utility).

Alih-alih disamarkan aplikasi yang legal, malware ini mampu melangkah lebih jauh dengan tetap tidak aktif selama beberapa jam setelah diunduh. Ketika malware itu aktif, ia mampu membanjiri ponsel dengan iklan.

"Malware ini tidak hanya menampilkan halaman web iklan tetapi juga dapat mengirimkan notifikasi Android, termasuk tautan yang dapat diklik untuk menggoda Anda agar menghasilkan pendapatan iklan bagi para penjahat," kata para peneliti SophosLabs .

Developer malware itu juga menggunakan trik baru untuk menyembunyikan algoritma jahat.

"Bagian adware dari setiap aplikasi tertanam di aplikasi itu sendiri. Dengan menambahkan subkomponen 'grafis' yang tidak tampak ke koleksi rutinitas pemrograman dalam program Android biasa, adware engine di aplikasi secara efektif bersembunyi di depan mata," ujar peneliti.

Google Play Store memang tidak sepenuhnya aman karena terkadang malware bisa lolos dari sistem pemeriksaan yang diterapkan Google. Namun peneliti menuturkan toko aplikasi Android itu masih lebih aman ketimbang mendapatkan aplikasi dari pihak ketiga. 

Lebih lanjut peneliti menyarankan pengguna Android untuk menghapus atau tidak mengunduh aplikasi yang dinilai mencurigakan. Demikian dilansir TechSpot (27/3).

Share
×
tekid
back to top