Belum sepekan, harga I-COIN anjlok hingga 60 persen

Beberapa pekan lalu, kehadiran mata uang crypto milik anak dari Ustad Yusuf Mansur yang bernama I-COIN cukup menarik perhatian. Pasalnya, Wirda Mansur yang merupakan pemilik dari I-COIN cukup percaya diri dalam meluncurkan mata uang digitalnya.

Dalam peluncurannya dan di beberapa kesempatan, salah satunya di unggahan Instagram pribadinya, I-COIN disebut ia luncurkan untuk mengedukasi generasi muda untuk lebih mengenal teknologi dan memahami cryptocurrency lebih jauh.

Wirda juga acap kali mengatakan bahwa nilai dari I-COIN bisa “to the moon”. Istilah ini acap kali dipakai oleh pemilik cryptocurrency yang berarti dapat menembus angka yang sangat tinggi.

Tapi sayangnya, menurut pantauan tim Tek.id, selama beberapa hari ini, apa yang diharapkan oleh Wirda dan para pemegang I-COIN masih jauh dari harapan. Sebab, dipantau dari beberapa platform trading, termasuk coinmarketcap.com, nilainya tidak begitu baik.

Pada saat masuk pasar pada 17 Februari lalu, harga pembukaan per 1 I-COIN masih berada di kisaran USD0,06224 atau sekitar Rp893,6. Sedangkan harga tertingginya sempat berada di angka USD0,07415 atau sekitar Rp1.064 dan harga penutupannya ada di angka USD0,06508 atau sekitar Rp934. Ketika dibuka, volume I-COIN berada di angka USD4,67 juta, atau sekitar Rp67,05 miliar.

Kemudian, pada 18 Februari, harga dari I-COIN sempat dibuka di level USD0,06448 atau sekitar Rp932. Namun selanjutnya, harga dari I-COIN terpantau terus mengalami penurunan, dengan angka penutupan di angka USD0,03265 atau sekitar Rp468.

Dan dalam pemantauan kami, nilai paling rendah yang pernah dicatatkan oleh I-COIN berada di angka USD0.0275 atau sekitar Rp394. Hal ini terjadi pada tanggal 22 Februari. Tapi, setelah itu keadaan terus membaik. Sampai berita ini dibuat, I-COIN berada di angka USD0,032 atau sekitar Rp459. Dengan ini, penurunan nilai I-COIN berada dikisaran 60 persen. Dan untuk volumenya sendiri, ada di angka USD115,305 atau sekitar Rp1,6 miliar.