Grab Ventures Velocity 8 Dukung Startup Hijau Indonesia

Di tengah tantangan pendanaan dan tekanan ekonomi makro sejak tech winter 2022, Grab resmi mengumumkan lima startup yang lolos ke program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) Batch 8. Dari 180 pendaftar, startup yang terpilih adalah CASION (infrastruktur kendaraan listrik), Jejakin (platform manajemen karbon), Liberty Society (upcycling limbah dan pemberdayaan perempuan), Rekosistem (pengelolaan sampah domestik berbasis sirkular & EPR), dan Sirsak (pengelolaan sampah kemasan).

Mengusung tema “Driving a Sustainable Future: Helping MSMEs to Adopt Greener Operations”, GVV Batch 8 memfokuskan dukungan pada startup dengan solusi inovatif di bidang ekonomi sirkular dan energi terbarukan. Selama enam bulan, para finalis akan mengikuti program intensif yang mencakup mentorship bersama praktisi industri, integrasi ke dalam ekosistem digital Grab, implementasi pilot project, serta peluang pitching ke investor dan mitra strategis.

Kolaborasi strategis menjadi kekuatan utama GVV Batch 8, didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures. Superbank membuka peluang startup untuk masuk ke ekosistem perbankan digital terintegrasi dengan Grab dan OVO, yang telah digunakan lebih dari 4 juta nasabah. Genesis Alternative Ventures menghadirkan solusi pembiayaan fleksibel untuk mendukung pertumbuhan startup, sekaligus berbagi keahlian industri dan wawasan keberlanjutan.

Pada sesi kick-off, para finalis mendapat inspirasi dari keynote Monika Rudijono (Endeavor Indonesia) dan diskusi panel bersama tokoh industri seperti Vikra Ijas (Kitabisa.com) dan Ahmed Aljunied (Pinhome). Alumni sharing session juga digelar dengan menghadirkan Saivya Chauhan (Blitz Electric, GVV Batch 7), dilengkapi dengan focus group discussion untuk mencari peluang kolaborasi dan networking session bersama alumni GVV lainnya.

Sejak diluncurkan pada 2018, Grab Ventures Velocity telah mendampingi 40 startup, dengan 85% di antaranya berhasil membangun bisnis berkelanjutan dan terus bertumbuh—angka yang melampaui rata-rata global. Capaian ini menunjukkan efektivitas model akselerasi GVV yang menggabungkan akses pasar, teknologi, jaringan, dan mentorship dalam satu ekosistem.

Latar belakang industri juga memperkuat urgensi program ini. Menurut laporan CELIOS, investasi startup digital di Indonesia turun 66% pada 2023 akibat ketidakpastian global. Namun, potensi pasar tetap kuat, dengan kontribusi korporasi mencapai 34% dari total pendanaan startup di tanah air. Peran korporasi seperti Grab menjadi krusial dalam memperkuat ketahanan dan ekspansi startup lokal.

Dengan visi keberlanjutan dan dukungan lintas sektor, GVV Batch 8 diharapkan mampu mempercepat lahirnya startup hijau yang siap memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan. Program ini menegaskan bahwa kolaborasi strategis antara perusahaan teknologi, lembaga keuangan, dan inovator lokal adalah kunci untuk membangun masa depan ekonomi hijau Indonesia.