Google berjanji tidak akan menyimpan rekaman suara tanpa izin
Google sebelumnya tersandung masalah karena salah satu kontraktornya membocorkan hasil rekaman suara pengguna layana Google Assistant. Akhirnya perusahaan ini menyatakan tidak akan menyimpan rekaman terrsebut tanpa izin pengguna.
Google mengumumkan bahwa pihaknya akan lebih melindungi privasi para pengguna Google Assistant. Perusahaan ini mengkonfirmasi bahwa secara default, pihaknya tidak menyimpan rekaman suara apa pun.
Kabar itu muncul setelah seorang kontraktor Google membocorkan rekaman audio pengguna yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan layanan penerjemahan. Dalam blog resminya, Google menuliskan bahwa pihaknya tidak memenuhi standar tinggi perusahaan tersebut. Hal itu berujung pada penggunaan data pribadi tersebut. Google pun memberikan permohonan maafnya terkait hal tersebut.
Sebenarnya, Google tidak sendiri dalam hal ini. Amazon dan Apple sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya menyimpan percakapan di asisten digital mereka, dalam hal ini Alexa dan Siri untuk meningkatkan algoritma AI mereka. Apple kemudian menangguhkan program tersebut bulan lalu. Kemudian perusahaan ini berjanji melanjutkan proses tersebut dengan menggunakan transkrip komputer. Itu pun dengan sepengetahuan pengguna.
Lain halnya dengan Amazon. Perusahaan ini mengaku akan tetap melakukan perekaman suara secara default. Namun Amazon mempersilakan pengguna untuk dapat keluar dari program tersebut.
Google menyatakan sudah menghentikan peninjauan suara manusia pada Juli lalu. Namun hal ini akan dilanjutkan dengan sistem keamanan di dalamnya. Secara lugas, Google menyebut tidak akan menguasai rekaman suara para penggunanya.
Untuk diketahui, ketika pengguna memutuskan untuk terlibat dalam program ini. Google akan meminta Anda untuk mengatur pilihan di menu Voice & Audio Activity. Perusahaan ini juga terus berusaha untuk meningkatkan filter yang digunakan untuk menghapus rekaman suara yang dibuat ketika pengguna tidak menyebut kata “OK Google” terlebih dahulu.
