Google bantah Bard pakai data ChatGPT
Mantan peneliti AI Google Jacob Devlin yang baru-baru ini keluar dari perusahaan membeberkan fakta bahwa Bard menggunakan data dari ShareGPT.

Debut Google Bard untuk publik mungkin tidak terlalu mengesankan. Google belum lama ini dituduh menggunakan data dari ChatGPT untuk melatih chatbot-nya. Tidak seperti Microsoft Bing Chat, teknologi yang mendasari Bard bukan berasal dari ChatGPT OpenAI, melainkan buatannya sendiri yang disebut LaMDA.
Dilansir dari The Verge (30/3), laporan dari The Information mengungkapkan mantan peneliti AI Google Jacob Devlin yang baru-baru ini keluar dari perusahaan membeberkan fakta bahwa Bard menggunakan data dari ShareGPT, situs yang berisi percakapan ChatGPT dari pengguna yang bisa dilihat semua orang.
Laporan mengatakan Devlin sebelumnya memperingatkan Google untuk tidak menggunakan data ChatGPT tersebut karena akan melanggar persyaratan layanan OpenAI, dan jawabannya akan terlihat terlalu serupa. Satu sumber mengatakan bahwa Google berhenti menggunakan data itu setelah peringatannya.
NEW: Prominent Google AI researcher resigned after warning Alphabet CEO Sundar Pichai and other senior execs that Bard—Google’s rival to ChatGPT—was *using data from ChatGPT*.
— Amir Efrati (@amir) March 29, 2023
Big no-no in that world. https://t.co/a5NeclJPK5 w/ @jon_victor_ pic.twitter.com/YEZqEqpzPS
Namun, juru bicara Google Chris Pappas dengan cepat mengirim pernyataan ke The Verge, mengatakan, "Bard tidak dilatih tentang data apa pun dari ShareGPT atau ChatGPT."
Informasi tersebut juga mengklaim, melalui sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa tim AI Google Brain bergabung dengan DeepMind, perusahaan AI lain yang berada di bawah Alphabet.
Kedua grup tersebut dilaporkan bekerja sama dalam sebuah proyek baru dengan nama kode Gemini. Tujuan proyek ini adalah menghasilkan produk untuk bersaing dengan upaya OpenAI. Laporan tampaknya menunjukkan bahwa Google sedang menyiapkan chatbot lainnya apabila upaya perusahaan dengan Bard gagal.