Google bakal terapkan skema kerja hybrid
Pada Desember mendatang, CEO Google Sundar Pichai ingin uji coba pola kerja hybrid untuk para karyawannya.
Beberapa perusahaan di Amerika sudah mulai membicarakan mengenai kembalinya pekerja untuk bekerja di kantor. Hal ini dikarenakan jumlah orang yang telah divaksinasi semakin banyak setiap harinya.
Salah satu perusahaan yang mulai memikirkan hal tersebut adalah Google. Memang pada awal 2021 lalu, pihak Google mengatakan akan sepenuhnya mengembalikan pekerjanya ke kantor di kisaran akhir tahun ini.
Tapi, dalam sebuah pernyataan terbaru dari CEO Google, Sundar Pichai, dia mengatakan bahwa mereka akan mempercepat hal tersebut. Namun, mereka akan menggunakan skema kerja hybrid terbaru.
Engadget (6/5) melaporkan, Pichai mengatakan bahwa mereka akan melakukan uji coba skema kerja hybrid ini pada Desember mendatang. Skema yang akan diberlakukan adalah tiga hari para karyawan harus bekerja di kantor dan dua hari lagi bekerja dimanapun mereka inginkan.
Selain itu, Google akan menawarkan lebih banyak kesempatan bagi karyawan untuk berpindah-pindah. Pada pertengahan Juni ini mereka akan memperkenalkan proses yang memungkinkan pekerja untuk melakukan pekerjaan dari kantor yang berbeda.
Terlebih lagi, semua karyawan akan memiliki kesempatan untuk bekerja hingga empat minggu dari kantor yang ditugaskan untuk sementara. Google juga berencana untuk mengembangkan skema tim yang seluruhnya terdiri dari orang-orang yang tidak berasal dari kantor yang sama.
"Apakah pekerja memilih untuk pindah ke kantor yang berbeda atau memilih untuk pekerjaan jarak jauh, kompensasi mereka akan disesuaikan dengan lokasi baru tersebut," kata Pichai tentang kebijakan tersebut.
Dengan perubahan ini, Pichai memperkirakan sekitar 60 persen tenaga kerja perusahaan akan bekerja di kantor beberapa hari setiap minggu. 20% akan bekerja dari rumah, sementara 20% lainnya akan berlokasi di kantor.
