Gim MOBA asli Indonesia, Lokapala resmi diluncurkan
Setelah berbulan-bulan dalam tahap uji coba beta, gim MOBA Indonesia, Lokapala secara resmi diluncurkan dan siap bersaing dengan MOBA populer.
Lokapala secara resmi telah diluncurkan dan dapat dimainkan oleh semua gamer di Indonesia. Ini merupakan gim MOBA pertama yang dibuat oleh putra putri Indonesia, dan siap untuk bertanding dengan gim MOBA populer lainnya.
Saya ingat sekitar 6 bulan lalu, saya mulai memainkan gim ini pada versi beta. Kala itu, saya sangat tertarik untuk melihat bagaimana MOBA Indonesia dapat bersaing dengan gim MOBA lain yang sudah terlebih dahulu diluncurkan.
Awalnya, saya skeptis saat ingin mengunduhnya. Namun, setelah saya mainkan selama satu minggu, ternyata saya sangat tidak tertarik dalam memainkan gim tersebut. Eits, jangan salah, hal ini bukan dikarenakan Lokapala tidak enak dimainkan. Melainkan dikarenakan masih dalam versi beta, untuk masuk dalam sebuah pertandingan saya harus menunggu cukup lama hingga 30 menit.
Namun, berkat upaya para pengembang dari Anantarupa dan gamer Indonesia yang semakin percaya dengan gim tersebut, selama 3 bulan terakhir ini saya dapat dengan mudah masuk ke dalam gim tersebut.
Dalam acara peluncuran Lokapala yang dilakukan pada Rabu (20/5/2020), saya mempelajari banyak hal dari gim tersebut. Salah satunya adalah seberapa lama para pengembang mengembangkan gim tersebut.
“Kami awalnya mengembangkan gim Lokapala dengan 30 pengembang, dan saat ini sudah ada total 40 pengembang yang mengerjakan gim ini. Kami membutuhkan waktu hingga 2 tahun dalam mengembangkan gim tersebut,” kata CEO Anantapura Studios, Ivan Chen.
Dua tahun? Bukankah itu waktu yang sangat lama untuk mengembangkan sebuah gim mobile? Namun ternyata, tantangan dalam pengembangan gim mobile, terutama MOBA sangat sulit. Hal ini diungkapkan oleh COO Anantarupa Studios, Diana Paskarina.
“Dalam mengembangkan gim MOBA, kami harus membuat 40 karakter tersendiri, dengan skill dan desain karakter masing-masing. Jadi kami membutuhkan waktu yang cukup lama,” kata Diana.
So, para pengembang hanya harus membuat 40 karakter saja bukan beserta semua skill mereka tersendiri? Yah, jika kalian mau membuat gim yang memiliki gameplay yang kacau, kalian bisa melakukan hal tersebut.
Tapi, tim Anantarupa tidak ingin membuat gim seperti itu. Mereka ingin membuat gim yang dapat dimainkan dengan seru, dan menjaga keseimbangan antara satu karakter dengan karakter lainnya.
“Kami harus memikirkan keseimbangan diantara ke-40 karakter tersebut,” tegas Diana.
Selanjutnya : Mendapatkan dorongan besar >>>>
