×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Gartner : Sebagian besar agentic AI akan tenggelam sebelum 2027

Oleh: Nur Chandra Laksana - Minggu, 29 Juni 2025 15:52

Di tengah adopsi AI besar-besaran di peruahaan, Gartner menyebut sebagian besar agentic AI akan tenggelam sebelum 2027.

Gartner sebagian agentic AI akan tenggelam sebelum 2027

Di tengah maraknya adopsi AI generatif dan agentic AI di dunia kerja, riset terbaru dari Gartner mengingatkan bahwa tidak semua proyek AI akan berakhir manis. Gartner memprediksi lebih dari 40% proyek agentic AI — AI yang dapat bertindak dan mengambil keputusan secara otonom — akan dibatalkan sebelum 2027.

Pernyataan ini memang cukup mengejutkan, terutama di tengah pessatnya tingkat adopsi AI di perusahaan. Namun, dala penelitiannya, Gartner mengatakan bahwa penyebab utamanya adalah biaya yang membengkak, nilai bisnis yang belum jelas, serta kontrol risiko yang belum memadai.

Saat ini, sebagian besar proyek agentic AI masih berada pada tahap eksperimen atau proof of concept yang lebih didorong oleh hype ketimbang kebutuhan nyata. Banyak organisasi terburu-buru mengadopsi agentic AI tanpa strategi yang matang, sehingga seringkali gagal menakar kompleksitas dan biaya implementasi di skala besar. Gartner juga menyoroti tren “agent washing”, yakni vendor yang sekadar mengganti label produk lama seperti chatbot atau RPA menjadi agentic AI tanpa peningkatan kemampuan yang berarti.

Survei Gartner pada Januari 2025 terhadap lebih dari 3.400 peserta webinar menunjukkan hanya 19% organisasi yang berinvestasi besar di agentic AI, sementara 42% memilih langkah konservatif, dan 31% masih wait and see atau belum yakin akan investasi ini. Gartner memperkirakan dari ribuan vendor agentic AI, hanya sekitar 130 yang benar-benar menawarkan solusi agentic AI otentik dengan kemampuan otonomi dan kompleksitas tinggi, seperti dilansir dari laman Phone Arena (29/6).

Meski demikian, Gartner tetap melihat peluang besar di balik tantangan ini. Agentic AI diprediksi mampu meningkatkan efisiensi sumber daya, mengotomasi tugas-tugas kompleks, dan membuka inovasi bisnis baru yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan oleh bot atau asisten virtual biasa. Namun, Gartner menegaskan, agentic AI sebaiknya hanya diterapkan pada area yang benar-benar memberikan nilai tambah atau return on investment (ROI) yang jelas.

Integrasi agentic AI ke sistem lama (legacy systems) bisa sangat rumit dan mahal, bahkan dapat mengganggu workflow yang sudah berjalan. Gartner menyarankan pendekatan terbaik adalah merancang ulang proses bisnis sejak awal agar lebih kompatibel dengan agentic AI, bukan sekadar menambahkannya ke sistem yang ada.

Ke depannya, Gartner juga telah memproyeksikan setidaknya 15% keputusan kerja harian akan diambil secara otonom oleh agentic AI pada 2028, naik dari 0% di 2024. Selain itu, 33% aplikasi enterprise software akan mengintegrasikan agentic AI pada 2028, dibandingkan kurang dari 1% pada 2024. Namun, untuk mendapatkan manfaat nyata, organisasi harus berfokus pada produktivitas enterprise, bukan sekadar augmentasi tugas individu.

Tag

Tagar Terkait

×
back to top